Harga ikan segar di sejumlah pasar induk maupun tradisional di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melonjak tajam pascalebaran Idul Fitri 1438 hijriah. Kenaikan harga ikan tersebut akibat paktor cuaca yang menyebabkan kurangnya hasil tangkapan nelayan sehingga mempengaruhi harga di pasaran. Sabtu, /1/7/2017.
Pantauan di pasar Panjang, Pasar Wuawua, Baruga dan Mandonga, Sabtu, hanya nampak beberapa pedagang yang menjual ikan segar dengan harga yang cukup tinggi dibanding dengan sebelum lebaran.
Harga ikan ruma-ruma dan cakalang yang kini mencapai Rp60.000- Rp65.000 per kilogram atau naik hampir 50 persen dibanding biasanya yang hanya berkisar Rp35.000-Rp40.000 per kilogram dan ikan teri segar juga mencapai Rp35.000 per kilogram yang biasanya hanya Rp20.000 - Rp25.000 per kilogram.
Di Pasar Panjang misalnya, hanya ada beberapa pedagang yang menjual ikan segar, sementara penjual daging belum ada, kecuali? pedagang ayam potong sudah ada yang menjual dengan harga antara Rp50.000-Rp60.000 per kilogram.
Salah seorang penjual ikan setempat Jumain (50), mengatakan cuaca buruk yang melanda kawasan perairan di Sultra mengakibatkan sejumlah nelayan tidak melaut. Akibatnya, harga ikan di Pusat Pelelangan Ikan (PPI) melonjak tajam karena kurangnya pasokan. Kenaikan harga ikan ini telah terjadi sejak dua minggu terakhir. Hal tersebt disebabkan sedikitnya nelayan yang melaut sehingga pasokan ikan berkurang. Katanya
"Kenaikan harga bervariasi, ada yang naik Rp20 ribu? sampai Rp25 ribu perkilogramnya tergantung jenis ikannya," jelas Jumain.
Ia menambahkan, kecuali ikan bandeng yang ditawarkan pedagang harganya tidak signifikan karena selain stoknya cukup tersedia, juga yang mengkonsumsi ikan hasil tambak itu, terbatas sehingga harga relatif terjangkau bagi konsumen. (FH/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Franklin Herlando
Tag Terkait:
Advertisement