Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Muhammadiyah Medan Dukung Pemerintah Berantas Aksi Terorisme

Muhammadiyah Medan Dukung Pemerintah Berantas Aksi Terorisme Kredit Foto: Antara/Feny Selly
Warta Ekonomi, Medan -

Muhammadiyah Kota Medan mendukung upaya aparatur pemerintah dalam pemberantasan berbagai bentuk aksi terorisme yang selama ini meresahkan masyarakat. Dukungan itu disampaikan Wakil Ketua Muhammadiyah Kota Medan Rafdinal? di Medan, Sabtu, di tengah adanya penyerangan pos jaga Mapolda Sumut yang menewaskan seorang personel kepolisian. Sabtu, 1/7/2017.

Menurut dia, ada upaya yang terindikasi ingin membenturkan umat Islam dengan pihak kepolisian melalui aksi teror dan penyerangan pos jaga Mapolda Sumut tersebut. Apalagi penyerangan tersebut mengakibatkan seorang personel Polda Sumut yakni Ipda (Anumerta) Martua Sigalingging meninggal dunia.

Meski eskalasi gerakan umat Islam cukup tinggi belakangan ini, tetapi pihaknya mengapresiasi kinerja Irjen Pol Rycko Amleza Dahniel dalam memimpin Polda Sumut karena mampu menjadi pengayom dan pelindung masyarakat. Padahal, Muhammadiyah Kota Medan melihat hubungan umat Islam dengan jajaran Polda Sumut selama ini sangat harmonis, terutama di bawah kepemimpian Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel.

Ia mengatakan sesuai konsep "rahmatan li 'alamin", Muhammadiyah sangat tidak mendukung adanya aksi terorisme, apalagi jika dikaitkan dengan keberadaan kelompok bersenjata ISIS. Selama ini umat Islam di Sumut begitu mengapresiasi terhadap kerja Polda Sumut yang dipimpin Kapolda Irjen Rycko. Katanya.

Namun Muhammadiyah juga meminta agar segala sesuatu tindakan teror dikaitkan dengan terorisme, apalagi dikaitkan dengan Islam. Dalam persoalan tersebut, Muhammadiyah Kota Medan mengingatkan bahwa akar terorisme bukanlah ajaran agama karena kesungguhan dalam beragama tidak akan melahirkan terorisme.

Sebelumnya, pada Minggu (25/6) dinihari sekitar pukul 03.00 WIB, dua orang tidak dikenal menyerang personel Yanma Polda Sumut Aiptu Martua Sigalinggung yang bertugas di pos jaga pintu keluar Mapolda Sumut.

Atas pertimbangan tersebut, Muhammadiyah Kota Medan mendukung pemberantasan terorisme, namun tetap dengan prinsip hukum dan keadilan yang menghormati hak azasi manusia. Akibat penyerangan tersebut, Aiptu Martua Sigalingging meninggal dunia karena mengalami luka yang cukup parah di dada, tangan dan lehernya.

Namun kedua pelaku berhasil dilumpuhkan oleh personel Satuan Brimob yang berjaga di pintu masuk Mapolda Sumut. Seorang pelaku tewas dan seorang luka terkena tembakan. (FH/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Franklin Herlando

Advertisement

Bagikan Artikel: