PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) mengaku optimistis dalam menatap proyeksi kinerjanya di semester dua tahun ini. Meskipun sudah ada beberapa lembaga perbankan yang melakukan revisi atas target kinerjanya, bank yang sahamnya didominasi oleh OCBC Bank - Singapura ini tetap percaya diri dapat meningkatkan volume kreditnya sebesar 10% hingga 15% hingga akhir tahun ini.
Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja mengatakan semakin kondusifnya kondisi politik dalam negeri ditambah dengan mulai membaiknya beberapa harga komoditas akan menjadi salah satu katalis positif dalam raihan kinerja perusahaan pada tahun ini. Disamping itu, semakin positifnya pertumbuhan ekonomi tanah air juga akan ikut mendorong kinerja OCBC NISP terus menanjak.
?Kami masih optimistis, pencapaian di kisaran 10% hingga 15% bisa terealisasi,? katanya kepada Warta Ekonomi, kemarin (3/7/2017).
Sebagai catatan, pada kuartal perdana tahun ini, perseroan sudah berhasil menorehkan kinerja yang cukup menggembirakan Laba bersih OCBC NISP tumbuh 23% menjadi Rp563 miliar, bandingkan dengan perolehan laba bersih di periode yang sama tahun lalu Rp433,51 miliar.
Perolehan laba bersih tersebut tidak terlepas dari suksesnya kinerja kredit perseroan. Parwati menuturkan hingga kuartal satu tahun ini, OCBC NISP berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp94,5 triliun atau bertumbuh 11% dari posisi sebelumnya Rp85,1 triliun.
?Kinerja Bank OCBC NISP pada kuartal pertama tahun ini melanjutkan tren yang positif. Keberhasilan ini juga didorong oleh kualitas aset yang tetap terjaga sehat dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) net sebesar 0,8%. Dengan pencapaian tersebut, kami optimis ke depannya dapat menjalankan perencanaan bisnis sesuai yang telah dicanangkan pada awal tahun,? tambahnya beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut dirinya mengatakan perseroan juga berhasil mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 21% menjadi Rp143,9 triliun dari posisi sebelumnya Rp119,4 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) juga berhasil tumbuh 22% menjadi Rp109,7 triliun di Maret 2017, bandingkan dengan posisi DPK di kuartal pertama tahun lalu Rp89,6 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement