Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penarikan Uang Kartal di Sulsel Selama Ramadan Capai Rp3,3 Triliun

Penarikan Uang Kartal di Sulsel Selama Ramadan Capai Rp3,3 Triliun Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Bank Indonesia (BI) mencatat cukup besarnya aliran keluar uang kartal selama Ramadan maupun Idul Fitri 2017. Tercatat penarikan mencapai Rp3,3 triliun selama Ramadan tahun ini rentang akhir Mei hingga akhir Juni. Kendati demikian, jumlah tersebut masih di bawah penarikan uang kartal pada Ramadan 2016 yang menembus Rp3,9 triliun.?
"Selama bulan Ramadan maupun Idul Fitri 2017, penarikan uang kartal dari BI yang dilakukan oleh masyarakat Sulsel mencapai Rp3,3 triliun. Jumlah itu cukup besar, tapi masih lebih rendah dibandingkan penarikan uang kartal selama Ramadan maupun Idul Fitri 2016," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel, Bambang Kusmiarso, di Makassar, Kamis, (6/7/2017).
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi lebih rendahnya penarikan uang kartal pada periode Ramadan 2017. Bambang membeberkan faktor pertama yakni bank rata-rata menggunakan sebagian dari kas yang dimiliki untuk melayani kebutuhan nasabah. Hal tersebut tercermin dari penurunan cash inflow alias aliran uang masuk ke BI.
Faktor kedua, Bambang menjelaskan berkaitan kebijakan pemerintah terkait penyaluran gaji ke-13 bagi PNS yang sempat tertunda. "Penyaluran gaji 13 PNS yang tertunda berdampak pada penundaan pengeluaran oleh masyarakat untuk persiapan biaya pendidikan memasuki tahun ajaran baru pada bulan Juli," terang Bambang.
Secara keseluruhan, transaksi uang kartal selama Ramadan 2017 meningkat cukup signifikan dibandingkan bulan-bulan biasanya. Cash outflow atau aliran keluar uang kartal mengalami lonjakan luar biasa. Khusus Juni 2017, cash outflow naik dari Rp0,3 triliun menjadi Rp2,5 triliun. "Kenaikannya mencapai 837 persen. Itu berkaitan peningkatan kebutuhan masyarakat selama Ramadan."
Sebaliknya, cash inflow mengalami penurunan dari Rp1,6 triliun menjadi Rp0,5 triliun. Rendahnya uang kartal yang masuk selama Ramadan dipengaruhi oleh perilaku masyarakat yang kecenderungannya memilih berbelanja untuk berbagai kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri. Fenomena tersebut kerap terjadi pada hari-hari besar keagamaan maupun akhir tahun.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: