Kementerian Perhubungan baru saja menetapkan besaran tarif batas bawah dan batas atas untuk moda transportasi berbasis aplikasi. Hal tersebut diprediksi bakal membawa angin segar bagi kelangsungan bisnis taksi konvensional.
Betapa tidak, sejak hadirnya beberapa perusahaan transportasi?berbasis aplikasi, dua raksasa taksi konvensional, PT Blue Bird Tbk (BIRD) dan juga PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) harus rela pendapatan dan labanya mengalami penyusutan.
Tengok saja perolehan laba bersih Blue Bird di akhir tahun lalu yang anjlok 38,44% menjadi Rp507,28 miliar, padahal pada 2015 perseroan masih sanggup membukukan laba sebesar Rp824,02 miliar. Sementara itu, pemilik taksi merek Express malah harus menanggung rugi hingga Rp184,5 miliar dari sebelumnya untung Rp32,24 miliar.
Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Haryajid Ramelan mengatakan adanya Permenhub 26/2017 tentang batasan tarif akan membuat persaingan di antara perusahaan taksi baik itu konvensional maupun daring menjadi lebih menarik. Di samping itu, aturan baru tersebut juga diproyeksi memiliki dampak positif untuk perusahaan taksi konvensional, terutama Blue Bird.
"BIRD saat ini sudah melakukan sinergi dengan Gojek. Perbaikan kinerja akan terlihat, tetapi dalam jangka pendek pemulihannya belum terlalu terlihat," katanya kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Jumat (7/7/2017).
Lebih lanjut, dirinya mengatakan Blue Bird memiliki jumlah armada yang jauh lebih besar ketimbang kompetitornya. Hal itu dikatakan Haryajid bakal menjadi alat untuk mengantarkan perbaikan kinerja perusahaan ke depannya.
"Kalau TAXI agak lambat karena banyak driver-nya yang beralih menjadi driver online?dan ini yang menjadikan proses recovery di TAXI lambat," tambahnya.
Sementara untuk peluang saham TAXI dan BIRD, menurut Haryajid, dalam jangka pendek keduanya masih cukup menarik. Sejak akhir tahun lalu hingga perdagangan hari ini, saham TAXI mengalami penurunan sebesar 31,11% menjadi Rp117 per saham, padahal di akhir tahun 2016 saham BIRD masih diperdagangkan di level Rp170.
Sementara untuk BIRD, terjadi pergerakan positif. Saham perusahaan berlogo burung biru itu pada akhir tahun lalu diperdagangkan di angka Rp2.961 per saham dan pada perdagangan hari ini saham BIRD diperdagangkan di level Rp4.900 per saham atau meningkat 65,48% dari akhir tahun lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement