Iran sedang mempersiapkan tahap pertama tender eksplorasi minyak dan gas bumi sejak pelonggaran sanksi ekonomi, dengan harapan dapat menarik pihak seperti BP dan Gazprom, seorang pejabat energi Iran mengatakan pada hari Senin (10/7/2017).
Berada di jajaran cadangan energi terbesar di dunia, Iran telah mengerjakan kesepakatan untuk mengembangkan ladang yang ada seperti di Pars Selatan, Azadegan Selatan, Yadavaran, Karoon Barat, Mansuri dan Abe-Timur.
Total Prancis, minggu lalu menjadi yang pertama yang menandatangani kesepakatan pembangunan paskasanksi dengan Iran. Lukoil dari Rusia dan Maersk Denmark juga merupakan calon investor yang potensial.
"Selanjutnya, di cakrawala adalah terbentang agenda mencari sumber minyak baru, dengan perusahaan minyak nasional negara atau state national oil company (NIOC) berencana untuk melakukan tender 14 blok minyak dan gas untuk eksplorasi, dalam dua sampai tiga bulan mendatang, wakil direktur blok eksplorasi NIOC, Rahim Nematollahi," menjelaskan di sela konferensi industri energi di Istanbul, sebagaimana dikutip dari laman Reuters, di Jakarta, Senin (10/7/2017).
Sebagian besar blok eksplorasi baru ada di wilayah Zagros, Koppet Dagh dan Timur Tengah, dan akan memerlukan biaya eksplorasi minimal antara 14 juta euro ($ 16 juta) dan 80 juta euro.
Biaya eksplorasi terbesar diperkirakan untuk blok Parsa dan Bamdad di kawasan Teluk, masing-masing sebesar 80 juta euro dan 75 juta euro.
Nematollahi juga mengatakan bahwa BP, OMV Austria, Gazprom, Lukoil serta Edison Italia dan Petronas Malaysia telah menyatakan minatnya pada blok eksplorasi baru tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement