Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri pengolahan kopi di dalam negeri termasuk pada sektor industri kecil dan menengah (IKM). Salah satu langkah strategis yang dilakukan dalam upaya mencapai sasaran tersebut, yakni memfasilitasi pemberian peralatan produksi dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia.
"Kami berharap, program ini memberikan kontribusi signifikan untuk mendorong pertumbuhan industri pengolahan kopi skala IKM,? kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto pada acara Peluncuran Pembinaan dan Pengembangan IKM Kopi di Jakarta, kemarin.
Alat pengolahan kopi yang diberikan, antara lain mesin roaster, thermo digital, mesin giling biji kopi, timbangan digital, coffee drip, coffee filter, dan kettle drip. Airlangga menegaskan industri pengolahan kopi nasional seharusnya dapat unggul di pasar global karena Indonesia merupakan negara penghasil kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brazil dan Vietnam dengan produksi rata-rata sebesar 685 ribu ton pertahun atau 8,9% dari produksi kopi dunia.
"Pertumbuhan konsumsi produk kopi olahan di dalam negeri meningkat rata-rata 7% per tahun. Ini didorong pertumbuhan masyarakat kelas menengah dan perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia,? tuturnya.
Di kancah global, ekspor produk kopi olahan nasional pada tahun 2014 mencapai US$322,6 juta atau meningkat 10,6% menjadi US$356,79 juta pada tahun 2016. Ekspor olahan ini didominasi produk kopi instant, ekstrak, esens, dan konsentrat kopi yang tersebar ke negara tujuan ekspor, seperti Mesir, Taiwan, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Singapura.
Sementara itu, Dirjen IKM Kemenperin, Gati Wibawaningsih mengatakan bahwa tahun ini pihaknya akan melaksanakan beragam program pengembangan SDM industri kopi dan fasilitasi alat pengolahan kopi di berbagai sentra penghasil kopi khas.
"Untuk pengembangan SDM, mulai dari kegiatan pengolahan green bean, roasting, hingga produk kopi murni dan diversifikasi produk kopi,? ungkapnya. Di samping itu, Kemenperin juga akan melakukan serangkaian pembinaan untuk komoditas kopi, mulai dari sertifikasi mutu, bimbingan teknis, hingga bantuan alat roasting di beberapa daerah, antara lain Kabupaten Timika-Papua, Kabupaten Tanjung Jabung Barat-Jambi dan Kota Jambi, Kabupaten Tanggamus- Lampung, Kabupaten Sumbawa-NTB, Bandung-Jawa Barat, serta DKI Jakarta.
"Program tersebut diikuti kurang lebih 85 orang peserta dan memfasilitasi kurang lebih sebanyak 16 paket mesin peralatan. Diharapkan kegiatan ini dapat mendorong minat masyarakat untuk mengembangkan IKM kopi,? tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Advertisement