Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait pembangunan gedung operasional Lion Grup dibangun sejak 2015. Fungsi dari gedung ini adalah sebagai pusat operasional pesawat dari penjadwalan, pergerakan pesawat dan kru.
"Gedung ini berfungsi mempersiapkan pesawat yang akan diterbangkan dan sedang diterbangkan, serta memonitoring seluruh operasional pesawat. Selain itu gedung ini juga menjadi pusat dokumentasi dan administrasi semua awak pesawat Lion Air Group," kata Edward di Tangerang, Jumat (21/7/2017).
Edward memaparkan di dalam gedung terdapat ruang monitoring pergerakan pesawat, kru kabin dan kondisi cuaca sekitar bekerja sama dengan Air Navigation Indonesia, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta Kementerian Perhubungan.?Gedung juga dilengkapi ruang rapat dan komunikasi antara awak kabin dan pilot serta ruang pemeriksaan kesehatan sebelum penerbangan yang dilengkapi dokter tersedia. Awak kabin secara rutin dilakukan pemeriksaan kesehatan dan penggunaan narkoba tanpa kecuali.
Gedung seluas 1 hektare ini terdiri dari luas bangunan 30 ribu meter persegi yang dibangun dengan dana Rp40 miliar. Secara keseluruhan, Lion Air Group menginvestasi tanah dan bangunan sebesar Rp100 miliar.
"Kami akan membangun Wheel Break Shop kedua. Didalamnya akan dilengkali dengan sarana komunikasi tiga level kepada Lion Air Group di masing-masing daerah, seperti komunikasi langsung, radio, dan tabel," kata dia.
Selain itu, pusat perawatan pesawat milik Lion Air Group yang berlokasi di Batam yaitu Batam Aero Technik (BAT) sudah mendapat sertifikasi dari otoritas penerbangan nasional Amerika Serikat (Federal Aviation Administration/FAA).?Acara peresmian gedung LOC ditandai dengan penandatanganan batu prasasti oleh Menteri Budi Karya. (ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement