Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Setnov Tersangka, Golkar Jabar Sepakat Tak Akan Gelar Munas

Setnov Tersangka, Golkar Jabar Sepakat Tak Akan Gelar Munas Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Ketua DPD Partai Golkar Dedi Mulyadi mengatakan pihaknya sepakat untuk tidak menggelar musyawarah nasional (munas) pasca-penetapan Setya Novanto (Setnov) dalam kasus dugaan korupsi KTP Elektronik oleh Komisi Pembetasan Korupsi (KPK).

Menurut Dedi, saat ini Partai Golkar sedang menghadapi masalah sehingga pihaknya memutuskan untuk cooling down?dengan tidak membicarakan aspek-aspek yang bersifat pergantian kepemimpinan?karena akan memicu konflik di tubuh partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Ini kan ketua umum sedang menghadapi problem. Ketika menghadapi masalah yang pertama dilakukan adalah cooling down untuk tidak membicarakan penggantian karena itu akan memicu konflik," katanya kepada wartawan di Bandung, Sabtu (22/7/2017).

Bupati Purwakarta ini menilai adanya konflik di tubuh partai memiliki risiko yang jauh lebih berat apabila dibandingkan dengan permasalahan yang dihadapi ketua umum sekarang. Dedi mencontohkan Partai Golkar sempat mengalami?dualisme kepengurusan sehingga hampir tidak bisa mengikuti pilkada provinsi maupun kabupaten/kota.

"Konflik itu jauh lebih berat dengan keadaan sekarang. Kita dulu sempat tejadi dualisme. Berkat bantuan Pak Jusuf Kalla dua-duanya menandatangani daftar ke Komisi Pemilihan Umum. Dengan catatan waktu itu, ada kesepakatan dari dua belah pihak," paparnya.

Selain itu, DPD Partai Golkar Jabar memutuskan untuk tidak terburu-buru menggelar munas dan lebih memilih untuk menjaga keutuhan partai karena jika dibahas di munas maka akan mengganggu aspek yuridis partai. Menurutnya, di munas segala kemungkinan bisa terjadi karena tidak semua orang bisa menerima kekalahan.?

"Kalau Munas kemudian legowo sama nerima enggak ada problem. Tapi, dikhawatirkan nanti bikin yang baru, yang ini sah dan yang ini dianggap tidak sah. Itu yang kita khawatirkan," tuturnya.

Berkenaan dengan beredarnya isu dirinya?akan berpasangan dengan Ridwan Kamil pada Pilgub Jabar 2018, Dedi menegaskan belum bisa memberikan tanggapan apapun karena hingga kini belum ditetapkan sebagai calon Gubernur Jawa Barat.

"Saya belum bisa menanggapi itu karena sampai saat ini saya belum jadi calon dan belum mendapat rekomendasi. Saya ini belum juga bakal calon Gubernur Jabar. Saya ini masih Dedi Mulyadi Bupati Purwakarta," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: