PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memilih untuk tidak tinggal diam mengenai dugaan pengoplosan beras raskin menjadi beras premium yang melibatkan salah satu emiten BEI, yakni PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA).
Direktur Utama BEI, Tito Sulistio meminta perseroan untuk memberi penjelasan kepada para investor terkait hal tersebut. Pasalnya, pada 21 Juli 2017, Saham TPS Food ?turun hingga batas akhir bawah (autorejection) 24,9 persen atau 400 poin ke posisi Rp1,205 per saham.
"Sekarang mendadak adalah katanya ada pakai beras raskin logically saya berpikir mereka (IBU) berpendapat. Mensos berpendapat bahwa beras raskin tidak mungkin dijual ke swasta. Buat saya paparkan saja ke publik," ucapnya, di Jakarta, Senin (24/7/2017).
Menurut Tito, perusahaan memang sudah berencana untuk membeberkan duduk permasalahannya kepada pelaku pasar esok hari. "Makanya dia datang hari ini. Kita minta selambat-lambatnya besok public expose," papar Tito.
Terkait pemalsuan, lanjut dia, bursa tidak ingin campur terlalu lebih dalam. Sebab, jika mengacu dari pendapatan AISA, penghasilan dari IBU tidak terlalu signifikan buat perseroan.
"Ternyata dari persentase penghasilan ini kan anak usaha, cucu nih tidak terlalu material lah," tukas Tito.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement