Presiden Direktur WOM Finance, Djaja Suryanto Sutandar, mengatakan, dampak menurunnya daya beli masyarakat masih terasa pada enam bulan pertama tahun 2017 yang menyasar pada sektor penjualan sepeda motor. Trend ini belum menampakan tanda-tanda rebound, hal ini otomatis membuat banyak ATPM terus merevisi target penjualannya. ?
?Kami masih berupaya untuk terus meningkatkan kualitas portfolio agar keseimbangan antara pertumbuhan dan kualitas asset terus terpelihara. Hasilnya hingga bulan Juni 2017, penyaluran pembiayaan baru kami tercatat sejumlah Rp2,8 triliun atau setara dengan 206.600 unit kontrak baru dengan piutang pembiayaan yang dikelola tercatat sebesar Rp7,5 triliun. Sementara rasio kredit bermasalah (NPF) berada pada level 2.8%, membaik dari tahun sebelumnya sebesar 3.5%," katanya di Jakarta Kamis (27/7/2017).
Lanjut, Djaja menjelaskan, dengan terjadinya perlambatan, maka Perusahaan menggenjot pembiayaan multiguna (MotorKu dan MobilKu). Sekitar 29% penyaluran pembiayaan baru atau setara dengan Rp1,2 triliun. ?Pertumbuhan terbesar terjadi pada produk kredit multiguna MobilKu yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 211% dari Rp113,7 miliar pada enam bulan pertama tahun 2016 menjadi Rp353 miliar pada periode yang sama tahun 2017 ini,? jelasnya.
Ia mengatakan, selama enam bulan pertama tahun 2017 ini, WOM Finance mencatatkan laba bersih sebesar Rp57 miliar meningkat 49% pada periode yang sama tahun 2016.?
"Secara umum peningkatan ini terjadi seiring dengan meningkatnya pembiayaan multiguna (MotorKu dan MobilKu), perbaikan kualitas portfolio, efisiensi biaya dan inisiatif-inisiatif baru yang dilakukan oleh perusahaan baik perbaikan strategi collection, diversifikasi sumber pendanaan dan penggunaan aplikasi mobile."
Selain itu, Direktur Keuangan Perusahaan, Zacharia Susantadiredja, mengatakan, WOM terus mengupayakan beberapa alternatif sumber pendanaan sehingga dapat memberikan fleksibilitas dalam memperoleh pendanaan yang mencukupi dengan biaya pendanaan yang paling optimal.?
"Strategi ini memicu kami untuk selalu memenuhi kebutuhan pendanaan guna menjalankan aktivitas pembiayaan,? paparnya.
Ia berharap dengan dengan membaiknya beberapa indikator ekonomi nasional seperti penguatan indeks kepercayaan konsumen dan pemberian outlook positif untuk Indonesia dari Fitch Rating, "WOM Finance menatap Semester II tahun 2017 dengan penuh optimisme." tutupnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Vicky Fadil
Editor: Vicky Fadil
Advertisement