Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan bahwa kondisi stabilitas sistem keuangan hingga kuartal II/2017 terkendali. Pernyataan tersebut berdasarkan pada sisi moneter, fiskal, makroprudensial, sistem pembayaran, pasar modal, pasar surat berharga negara, lembaga keuangan nonbank, dan penjaminan simpanan. Pembahasan tersebut diikuti oleh Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
?Stabilitas sistem keuangan ditopang oleh fundamental ekonomi yang terjaga baik, seperti deflasi harga pangan, inflasi pada masa lebaran yang relatif rendah, peningkatan jumlah rekening simpanan serta penerimaan perpajakan yang relatif stabil ,? kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sesuai pertemuan tingkat tinggi Forum KSSK di Jakarta, Kamis (27/7/2017).
Kendati demikian, Sri Mulyani menyebut stabilitas sistem keuangan tahun ini akan menghadapi tekanan, terutama dari sisi eksternal. Perkembangan rencana lanjutan kenaikan Fed Fund Rate dan pengurangan besaran neraca bank sentral AS. Selain itu, ketidakpastian arah kebijakan fiskal AS, tekanan harga komoditas terutama minyak mentah, dan dinamika geopolitik global dan regional.
Sementara dari sisi internal, mantan direktur pelaksana Bank Dunia tersebut mengatakan bahwa risiko datang melalui kegiatan ritel yang kurang sesuai dengan yang diharapkan, dampak penyesuaian harga listrik 900VA, serta pertumbuhan kredit dan risiko kredit yang masih perlu menjadi perhatian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement