Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi pada Juli 2017 mencapai 0,22% secara bulanan. Angka ini lebih rendah bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 0,69%.
Kepala BPS, Suhariyanto menyampaikan bahwa inflasi pada Juli disumbang oleh uang sekolah SD, uang sekolah SMA, dan tarif bimbangan belajar yang masing-masing sebesar 0,01%. Biaya pendidikan ini membuat kelompok pengeluaran kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mencatat inflasi 0,62% tertinggi dibandingkan kelompok pengeluaran lainnya.
?Kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,05%,? kata Suhariyanto di Jakarta, Selasa (1/8/2017).
Selanjutnya kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau yang mengalami inflasi 0,57% dengan andil inflasi sebesar 0,10%. Komoditas dominan yang memberikan andil/sumbangan inflasi ialah mie, nasi dengan lauk, air kemasan, kopi manis, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01%.
?0,01% bila kita gabungkan sumbangannya menjadi 0,10%. Ini sesuatu yang biasa karena kalau kita lihat Juli 2014 kelompok makanan jadi share-nya sekitar 0,14%. Juli 2015 share-nya 0,08%. Jadi 0,10% sesuatu yang biasa terjadi ketika ada liburan,? tambah dia.
Berikutnya kelompok bahan makanan yang mengalami inflasi 0,21% dengan andil terhadap inflasi 0,04% Komoditas dominan yang memberikan sumbangan inflasi, yaitu ikan segar 0,04%, telur ayam ras, tomat sayur, dan bawang merah masing-masing sebesar 0,02%. Berikutnya kacang panjang, kangkung, ketimun, jeruk, pepaya, semangka, dan tomat buah masing-masing sebesar 0,01%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement