Kementrian Pariwisata Indonesia melakukan kolaborasi secara resmi dengan maskapai AirAsia di Restoran Bumbu Desa, Shah Alam, Selasa, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Malaysia ke Indonesia.
Peluncuran kegiatan tersebut dihadiri Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Infrastruktur, Judi Rifajantoro, Tenaga Ahli Menteri Pariwisata, Robert Waloni dan CEO Air Asia Berhad, Aireen Omar.
"Ini merupakan kerja sama marketing antara Kementrian Pariwisata Indonesia dan AirAsia, karena kita tahu AirAsia merupakan kontributor terbesar dalam mendatangkan wisatawan asing ke Indonesia," ujar Judi Rifajantoro.
Dia mengatakan mereka terbang dari Malaysia ke 15 kota di Indonesia sebanyak 361 penerbangan setiap pekannya.
"Jadi ini kerja sama yang sangat bagus untuk terus meningkatkan jumlah wisatawan dari Malaysia ke Indonesia ataupun wisatawan darimanapun melalui Kuala Lumpur ke Indonesia," tuturnya.
Jadi, ujar dia, ini merupakan kerja sama yang bagus melalui marketing bersama dan Kemenpar membantu mempromosikan rute-rute AirAsia ke Indonesia.
"Kita harapkan pada tahun ini bisa meraih 1,5 juta wisatawan dari Malaysia. Seperti diketahui target pemerintah pada tahun ini harus bisa mendatangkan wisatawan asing 15 juta dan 1,5 juta di antaranya dari Malaysia," ujarnya.
Dia mengatakan saat ini jumlah kunjungan wisatwan Malaysia ke Indonesia sekitar 1,3 juta dan diharapkan bisa tumbuh sekitar sepuluh persen.
Untuk pemilihan destinasi, dia mengatakan sebenarnya pihaknya mempromosikan semuanya, namun fokusnya pada lima kota yakni Solo, Semarang, Palembang, Malang dan Yogyakarta.
"Mereka mempunyai peluang lebih tumbuh dibanding destinasi lain. Tentunya Jakarta dan Bali tidak perlu lagi dipromosikan tetapi Solo, Semarang, Palembang, Malang, Yogyakarta ini masih perlu dipromosikan," tuturnya.
Untuk kunjungan ke Lombok, menurut dia, perkembangannya cukup tinggi karena itu pihaknya terus mempromosikan Lombok melalui Kuala Lumpur, baik untuk orang Malaysia maupun dari manapun.
"Untuk segmen pasar kita bidik semua, namun lebih ke arah anak muda karena kita lebih banyak atraksi kuliner, belanja, 'adventure' sehingga lebih banyak ke usia muda," katanya.
Tenaga Ahli Menteri Pariwisata, Robert Waloni menambahkan keberhasilan pariwisata hanya bisa dilakukan melalui kolaborasi dengan pendekatan ekosistem ini maka pengembangan pariwisata baru bisa berhasil.
"Malaysia mempunyai kedudukan tinggi, pertama sebagai pembawa wisatawan luar negeri terbanyak, mempunyai 'market' yang luas dan mempunyai lapangan terbang yang sudah berfungsi sebagai 'hub', baik dari Malaysia maupun dari luar melalui Malaysia," ucapnya.
Kerja sama dengan maskapai udara sudah dilakukan dengan JetStar, Singapore Airline dan maskapai lokal seperti Lion Grup, Sriwijaya dan Garuda Indonesia Grup.
Peluncuran kolaborasi tersebut juga diikuti dengan 'display' produk "Indonesia Concept Store" dari anggota Indonesia Trade Association (ITA) di antara dari Busana Timoer, Madu Rasa, Karta Water Coconut dan lain-lain.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement