Warta Ekonomi, Makassar -
Peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ternyata tidak berdampak signifikan pada okupansi alias Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Sulsel. Hal tersebut merujuk pada data perkembangan pariwisata yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) periode Juni 2017.?
"Kunjungan wisman ke Sulsel melalui pintu masuk Makassar cukup menggembirakan, dimana tercatat kenaikan hingga 10,97 persen. Tapi, TPK hotel berbintang malah menurun 6,08 persen," kata Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam, di Makassar, kemarin.
Berdasarkan data BPS, jumlah kunjungan wisman ke Sulsel periode Juni 2017 mencapai 1.224 kunjungan. Nursam menyebut kenaikannya cukup signifikan dibandingkan periode Mei 2017 yang hanya mencatat 1.103 kunjungan. Sepanjang 2017 diakuinya kunjungan wisman ke Sulsel sangat dinamis.
Nursam memaparkan kunjungan wisman ke Sulsel seperti periode sebelumnya didominasi turis asal Malaysia. Selain Malaysia, empat negara lain yang warganya kerap berpergian ke Sulsel yakni Filipina, Singapura, India dan Mesir. "Tercatat 979 kunjungan wisman dari lima negara itu atau setara 79,98 persen dari total wisman yang masuk ke Sulsel melalui pintu masuk Makassar," tuturnya.
Berbanding terbalik dengan kunjungan wisman yang melonjak, TPK hotel berbintang periode Juni 2017 tampak lesu. Nursam mengungkapkan okupansi hotel berbintang di Sulsel menurun dari 48,01 persen pada Mei 2017 menjadi 41,93 persen pada Juni 2017. "Terjadi penurunan 6,08 poin secara keseluruhan," ucap Nursam.
Menurut Nursam, bila dipilah-pilah, okupansi untuk hotel berbintang lima di Sulsel sebenarnya mengalami lonjakan. Kenaikannya pun cukup signifikan mencapai 29,6 poin. Sayangnya, kenaikan TPK hotel berbintang lima tidak diiringi klaster dibawahnya.
"Adapun rata-rata tamu asing menginap berkisar 3,21 hari dan tamu domestik sekitar 1,94 hari," tutup Nursam.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Advertisement