Pemerintah Jepang menawarkan pengembangan pertanian berupa beras kelas premium yang dianggap potensial jika bisa diproduksi di Sumatera Utara (Sumut). Hal itu tertuang pada pertemuan Perusahaan Jepang penghasil beras dengan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Ibnu Hutomo, Kamis (4/8) kemarin.
?Mereka (perusahaan Jepang) menawarkan produk beras kelas premium dengan harga lumayan, Rp50 ribu per kilogram. Kita minta mereka buat pilot projectnya di sini,? kata Ibnu kepada wartawan usai menerima kunjungan dari Jepang oleh Fumihito Yoshitsugu, Jumat (4/8/2017).
Dirinya berharap pihak Negara Jepang melalui perusahaan yang ada di Sumut bisa mengembangkan produksi bidang tanaman pangan tersebut di provinsi yang punya potensi pertanian cukup baik ini. Termasuk dalam hal inovasi meningkatkan kualitas padi serta peningkatan jumlah produksi dalam rangka mencapai swasembada pangan berkelanjutan.
?Kita juga minta bagaimana teknologi yang mereka punya, bisa dikembangkan di sini juga,? katanya
Sementara Ketua Komite II DPD RI Parlindungan Purba menyampaikan bahwa saat ini satu perusahaan Jepang yang memproduksi beras jepang kelas premium telah beroperasi menyuplai kebutuhan khususnya bagi restaurant Jepang di Indonesia. Sehingga peluang investasi untuk bidang pertanian ini harus menjadi perhatian pemerintah provinsi (Pemprov) Sumut.
?Marketnya adalah untuk restaurant Jepang di sini. Ini kita ajak supaya mereka mau berinvestasi di Sumut,? ujar Parlindungan.
Selain bidang pertanian dan tanama pangan lanjut Parlindungan, kerjasama investasi juga bisa dilakukan antara Jepang dan Sumut di bidang pendidikan, ketenagakerjaan, sosial budaya, pariwisata, ekonomi dan lainnya. Melaui organisasi yang disebutnya Forum Sumatera Jepang, hubungan baik bisa dijalin dengan mudah karena sudah ada komunikasi yang intensif antara dua negara ini.
?Jadi pihak Negara Jepang bertanya apa saja peluang investasi yang bisa dijalankan di Sumut. Termasuk tadi infrastruktur jalan tol Medan-Berastagi. Meskipun belum masuk proyek strategis nasional, tetapi harus diinventarisir,? sebutnya.
Dengan begitu katanya, perusahaan besar di Jepang tidak hanya memperkenalkan teknologi yang ada untuk dicontoh dan dikembangkan di Indonesia khususnya Sumut, tetapi juga ikut menanamkan modalnya dalam membantu percepatan pembanguna di segala bidang.
?Ya, jadi mereka juga sudah pernah kita fasilitasi dengan sejumlah kementerian terkait. Setelah ini mereka juga akan mengunjungi Silangit sampai turun ke bawah (Muara). Karenanya kita juga akan membawa mereka untuk komunikasi ke Bappeda terkait apa saja yang menjadi peluang investasi,? pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement