Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pakar Sebut Minimal ada 1 Gempa Dahsyat Gunjang Indonesia

Pakar Sebut Minimal ada 1 Gempa Dahsyat Gunjang Indonesia Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia mengalami gempa bumi besar minimal satu hingga dua kali setiap tahunnya, kata pakar geologi dari Brigham Young University Profesor Ron Harris.?"Setiap tahun, memungkinkan ada satu atau dua gempa bumi besar di Indonesia," kata Harris di Jakarta, Jumat (4/8/2017).

Dia mendasarkan kesimpulannya tersebut dari hasil penelitian yang dilakukan timnya yang mengumpulkan 500 catatan sejarah gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Indonesia.??"Catatan sejarah dari tahun 1500 telah terjadi 1.000 sejarah gempa bumi besar, dan 1300 letusan gunung api," kata Harris.

Sementara catatan jumlah tsunami di Indonesia sebanyak 95 kejadian, yang artinya setiap empat tahun sekali di Indonesia terjadi satu tsunami. Harris mengatakan saat ini siklus gempa di Indonesia berpotensi memunculkan banyak gempa, atau berada dalam fase "bangun", setelah sebelumnya sedikit sekali terjadi gempa atau fase "tidur".

Harris menjabarkan pola gempa yang terjadi berdasarkan catatan sejarah mulai dari fase tidur sejak 1900, kemudian fase bangun pada 1920, dan tertidur lagi pada 1940, terbangun pada 1960, tertidur kembali pada 1980, dan mulai dalam fase bangun kembali pada tahun 2000.

Harris yang telah melakukan banyak penelitian tentang tsunami di Indonesia tersebut menerangkan bahwa fase "bangun" gempa bumi di Indonesia saat ini diawali dengan gempa bumi berkekuatan 9,2 skala richter yang menyebabkan tsunami di Aceh pada 2004.

Gempa-gempa selanjutnya yang menunjukan Indonesia tengah berada di masa aktif ialah gempa di Pulau Nias pada 2005, gempa Yogyakarta pada 2006, dan gempa yang disertai tsunami di Pangandaran Jawa Barat 2006, kemudian dilanjutkan gempa di Sumatera Barat pada 2007, siklus letusan 100 tahun Gunung Merapi di Yogyakarta pada 2010, dan gempa berkekuatan 8,6 skala richter di Aceh pada 2012.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: