Kamboja mengharapkan pihak Jepang untuk menginvestasikan dana sebesar US$800 juta dalam sistem skytrain untuk ibukota Phnom Penh, Perdana Menteri Hun Sen mengatakan dalam pada hari Senin (7/8/2017) saat berkunjung ke Tokyo.
Infrastruktur yang tidak memadai, terutama di daerah perdesaan, telah menghalangi sebagian investor di Kamboja, salah satu negara termiskin di dunia. Hun Sen mengatakan di Facebook bahwa skytrain akan menghubungkan ibu kota dengan bandara internasionalnya.
"Saat ini, banyak investor Jepang tertarik untuk berinvestasi di Kamboja," ujar Hun Sen, sebagaimana dikutip dari laman Reuters, Senin (7/8/2017).
Hun Sen, dalam rangka kunjungan tiga hari ke Jepang, mengatakan Kamboja dan Jepang juga akan menandatangani sebuah dua kesepakatan lain menyusul pembicaraan dengan Perdana Menteri Shinzo Abe yang diharapkan pada hari Senin.
?Perdagangan antara Kamboja dan Jepang pada 2016 adalah US$1,3 miliar,? menurut Hun Sen.
Meskipun China mendominasi lansekap investasi di Kamboja, Jepang merupakan pemain penting dan merupakan investor terbesar ketiga di Kamboja. Sejak tahun 1992, Dirinya juga merupakan donor terbesar Kamboja, memberikan bantuan pembangunan resmi lebih dari US$2 miliar.
Kedubes Jepang di Phnom Penh tidak membalas permintaan komentar Reuters. Tetangga Thailand tersebut memiliki tiga garis skytrain, dan sistem bawah tanah di ibukota Bangkok, sebuah hub perjalanan regional, dengan lebih terencana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement