Saat ini bantuan pemerintah lebih diarahkan pada peningkatan kompetensi dan daya saing koperasi dan UKM. Hal tersebut?disampaikan oleh?Deputi Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, I Wayan Dipta saat membuka acara Sinergitas Aparatur dalam Rangka Penerapan Standarisasi dan Sertifikasi, Senin (7/8/2017) di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).?
?Anggaran Kementerian Koperasi dan UKM sangat terbatas tapi tidak membuat kami berhenti untuk memberdayakan koperasi dan UKM. Untuk itu, harus melakukan terobosan. Tidak lagi zamannya pembangunan koperasi dan UKM lewat bansos. Saat ini yang lebih penting adalah penguatan dari sisi manajemen, SDM, kelembagaan, standarisasi produk,? tegas Wayan. ?
Dia menjelaskan bahwa pihaknya memiliki sejumlah program penguatan koperasi dan UK,M seperti standardisasi dan sertifikasi hak cipta, merek, dan halal. Wayan meminta agar UKM dapat mendaftarkan usahanya ke Kemenkop UKM untuk mendapatkan fasilitas tersebut. Targetnya produk UKM memenuhi standar pasar dan produk UKM juga terlindungi hak ciptanya.
Disamping itu, ada fasilitasi terhadap pengembangan koperasi wisata serta mendukung UKM melalui pameran di luar negeri. Bantuan dalam bentuk sarana dan prasarana dilakukan sangat selektif.
Semua bantuan tersebut tetap dipantau dan dievaluasi, sehingga dapat diketahui dampak program bagi koperasi dan UKM. Program itu harus berdampak terhadap peningkatan jumlah dan kualitas produksi, peningkatan pemasaran, perbaikan SDM dan manajemen.?
Wayan menyebutkan, salah satu bantuan yang dampaknya sangat besar antara lain pada pengembangan koperasi wisata. ?Salah satu, Koperasi Angkutan Laut Karya Bahari di Lombok Utara dari satu unit kapal bantuan dari Kemenkop kini sudah menjadi lima unit kapal,? kata Wayan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Advertisement