Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2017 sebesar 5,01%. Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut masih dikuasai oleh Pulau Jawa?yang mempunyai andil sebesar 58,65% dengan pertumbuhan 5,41%.
?Pertumbuhan ekonomi sumbangan terbesarnya dari Pulau Jawa,? kata Suhariyanto, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (7/8/2017).
Porsi terbesar kedua berada di Sumatera sebesar 21,69% yang saat ini masih tumbuh 4,09%. Selanjutnya, Kalimantan dengan porsi 8,15% dan pertumbuhannya mencapai 4,44%, Sulawesi sebesar ?6,12%, Maluku dan Papua porsinya 2,3%, serta Bali dan Nusa Tenggara memiliki porsi 3,09%.
"Catatan Nusa Tenggara tumbuh negatif -1,96%. Ketergantungan perekonomian Nusa Tenggara sangat besar pada tambang. Dan itu diikuti penurunan produk tambang yaitu tembaga,? ujarnya.
Suhariyanto mengatakan pencapaian pertumbuhan triwulan II/2017 sebesar 5,01% sama bila dibandingkan pencapaian triwulan I/2017 sebesar 5,01%. Pertumbuhan ekonomi tersebut masih ditopang konsumsi rumah tangga dengan kontribusi 55,61%, diikuti dengan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi 31,36%, serta ekspor barang dan jasa sebesar 19,10%.
?Perekenomian kita masih sangat tergantung kepada konsumsi rumah tangga,? pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Tag Terkait:
Advertisement