Warta Ekonomi, Makassar -
Perum Bulog Sulselbar terus memperluas cakupan wilayah penyaluran beras sepanjang 2017. Tercatat sudah ada 11 provinsi yang menjadi daerah tujuan, baik itu Indonesia Timur maupun Indonesia Barat, termasuk DKI Jakarta. Teranyar, Perum Bulog Sulselbar menjalin kerjasama dengan Perum Bulog Sumbar, Selasa, 8 Agustus.
"Tadi saya bertemu dengan pimpinan Bulog Sumbar membahas soal kerjasama penyaluran beras. Mereka pilih beras kita karena tahu kualitasnya bagus, termasuk DKI Jakarta. Totalnya kita menyuplai beras ke sejumlah provinsi di Indonesia, baik wilayah Timur maupun Barat," kata Kepala Divisi Perum Bulog Sulselbar, Dindin Syamsuddin, di Makassar, Selasa, (8/8/2017).
Berdasarkan data Bulog Sulselbar, sebanyak 11 provinsi tujuan penyaluran beras yakni Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Sultra, Sulut, DKI Jakarta, Sumut, Kepulauan Riau dan Sumbar. Hingga pertengahan 2017, Dindin menyebut pihaknya telah mengirim sekitar 60 ribu ton beras ke belasan provinsi tersebut.
Menurut Dindin, peluang kerjasama penyaluran beras dengan provinsi lain masih terbuka lebar. Diklaimnya, banyak provinsi yang berminat dengan beras asal Sulsel karena kualitasnya yang terjamin. "Kualitas beras kita sangat bagus dan itu merata. Hampir semuanya seperti beras kepala itu karena butir patahannya bisa ditekan, bahkan standarnya lebih baik dari nasional," ujar dia.
Hingga Agustus 2017, stok beras di Sulselbar cukup berlimpah. Tercatat ketersediaan beras mencapai 148 ribu ton yang berarti ketahanan pangan di daerahnya aman hingga 20,58 bulan mendatang. Adapun target penyerapan beras di Sulselbar mencapai 418 ribu ton, dimana pihaknya menyiapkan anggaran mencapai Rp4 triliun untuk penyerapan.?
Stok beras 148 ribu ton itu tersebar di 11 sub-divre pada dua provinsi. Sub-Divre Parepare menyimpan beras terbanyak mencapai 37 ribu ton dengan ketahanan pangan hingga 170 bulan. Disusul Sub-Divre Sidrap dengan stok beras 23 ribu ton (ketahanan pangan 68 bulan). Adapun yang terendah yakni Sub-Divre Mamuju dengan stok beras 1,5 ton (ketahanan pangan 6 bulan).?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement