Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Melambat, Ini Penjelasan BPS

Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Melambat, Ini Penjelasan BPS Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Laju pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan II-2017 mengalami perlambatan, meski tetap berada di atas angka nasional. Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Didik Nursetyohadi, menyatakan perlambatan pertumbuhan ekonomi daerahnya dipengaruhi berbagai faktor atas rentetan peristiwa sepanjang triwulan II tahun ini.

"Ekonomi Sulsel pada triwulan II 2017 bertumbuh 6,63 persen. Terjadi perlambatan memang bila dibandingkan triwulan I 2017 sebesar 7,52 persen maupun triwulan II 2016 sebesar 8,02 persen. Terlepas dari itu, pertumbuhan ekonomi Sulsel sebesar 6,63 persen itu sebenarnya cukup menggembirakan. Ekonomi kita pertumbuhannya masih di atas angka nasional (5,01 persen)," kata Didik, di Makassar, Senin kemarin.
Berbagai peristiwa yang mempengaruhi perlambatan pertumbuhan ekonomi Sulsel, menurut Didik yakni konsumsi pemerintah yang sedikit menurun dalam komponen pengeluaran. Realisasi APBN tercatat baru 38,32 persen. Realisasi belanja pegawai pada triwulan ini juga disebutnya masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. "Tidak bersamaannya gaji 13 dan THR adalah salah satu penyebabnya," tutur dia.
Kendala lain dalam komponen pengeluaran, Didik mengungkapkan adanya perlambatan ekspor luar negeri sebesar 7,78 persen. Meski terjadi peningkatan ekspor nikel, sambung dia, ternyata nilainya tidak signifikan hanya berkisar 1,44 persen. Di sisi lain, sejumlah komoditas unggulan Sulsel, seperti kakao, biji-bijian berminyak, ikan, udang, kayu dan barang dari kayu, malah mengalami penurunan drastis.?
Kondisi tersebut diperparah berbagai peristiwa kurang menguntungkan dari sisi produksi. Di antaranya yakni tanaman padi mengalami fuso akibat banjir yang melanda Bone, Soppeng dan Wajo pada Juni 2017. "Banjir melanda sentra produksi padi, utamanya di Bone, Soppeng dan Wajo pada Juni lalu yang menyebabkan fuso sebanyak 14 ribu hektar lahan areal pertanaman padi," terangnya.
"Triwulan II 2017 dilaporkan pula adanya penurunan industri galian bukan logam yakni semen. Produksi semen pada triwulan ini hanya 1,67 juta ton atau lebih rendah dibandingkan triwulan terdahulu yang mencapai 1,96 juta ton," sambung Didik.
Terlepas dari berbagai permasalahan perekonomian itu, Didik mengungkap kinerja perekonomian Sulsel pada triwulan II 2017 sebenarnya tidaklah begitu buruk. Toh, banyak pula capaian positif yang ditorehkan. Di antaranya yakni peningkatan pertambangan biji logam, peningkatan okupansi hotel dan semakin berpacunya konstruksi seiring dengan peningkatan realisasi belanja modal.
"Khusus dari sisi pengeluaran, sepanjang triwulan II 2017 tercatat peningkatan konsumsi rumah tangga, peningkatan investasi dan peningkatan impor," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: