Ekonomi Sumatera Utara Triwulan II-2024 terhadap Triwulan II-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,95 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,75 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 11,24 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Wilayah Sumatera Utara, Asim Saputra mengatakan untuk ekonomi Sumatera Utara Triwulan II-2024 terhadap Triwulan I-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 2,94 persen (q-to-q).
"Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 17,64 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) merupakan komponen mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 19,89 persen," katanya pada acara Sosialisasi Indikator Strategis untuk Mendukung Pembangunan Nasional dan Rilis BRS Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II tahun 2024, Senin (5/8/2024).
Dikatakannya, sedangkan ekonomi Sumatera Utara Semester I-2024 terhadap Semester I-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,91 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,67 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PK-LNPRT) sebesar 12,86 persen.
"Sedangkan struktur Ekonomi di Pulau Sumatera secara spasial pada Triwulan II-2024 didominasi oleh beberapa provinsi diantaranya Provinsi Sumatera Utara memberikan kontribusi terhadap PDRB di Pulau Sumatera sebesar 23,51 persen; Provinsi Riau sebesar 22,59 persen; Provinsi Sumatera Selatan sebesar 13,61 persen; Provinsi Lampung sebesar 10,28 persen. Sementara kontribusi terendah adalah Provinsi Bengkulu sebesar 2,18 persen," ujarnya.
Efendi Pohan, Staf Ahli Bidang Hukum Politik dan Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara mengatakan PDRB Provinsi Sumatera Utara merupakan penyumbang terbesar terhadap perekonomian di pulau sumatera yaitu sebesar 23,68%.
Pada bulan Juli lalu BPS juga telah merilis tingkat inflasi provinsi Sumatera Utara pada angka 2,06%, capain ini lebih baik jika dibandingkan dengan capaian nasional yang tercatat sebesar 2,13%.
Baca Juga: Kurangi Konsumsi Batu Bara PLTU, PLN IP Bangun Tempat Produksi Biomassa di Medan
“Kita patut bersyukur terhadap capaian ini dan bersama-sama terus berupaya menjaga kestabilan tingkat inflasi di provinsi sumatera utara. capaian pembangunan yang lainnya adalah angka kemiskinan. pada bulan maret-2024, persentase penduduk miskin di provinsi Sumatera Utara sebesar 7,99% atau sebanyak 1.228.000 jiwa, jumlah ini menurun jika dibandingkan kondisi maret-2023 yaitu sebesar 8,15% atau setara dengan 1.240.000 jiwa,” katanya.
Selain itu tingkat pengangguran terbuka provinsi Sumatera Utara juga mengalami perkembangan yang cukup baik. pada februari-2024 BPS mencatat tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,10% .
“Keberhasilan pembangunan Sumut dapat dilihat dan diukur melalui capaian indikator strategis. indikator strategis merupakan indikator utama yang dijadikan bahan perencanaan dan evaluasi berbagai kebijakan,” ujarnya.
Baca Juga: Seminar KKP 5.0 di Medan: Dorong Hilirisasi Pangan untuk Kebangkitan Ekonomi Sumut
Dikatakannya, dalam mewujudkan pembangunan Sumatera Utara yang inklusif dan berkelanjutan adalah tanggung jawab bersama.
“Oleh karena itu saya berharap melalui pelaksanaan acara ini, menjadi salah satu momentum dan upaya kita bersama untuk dapat meningkatkan sinergi dan kerjasama antar pemerintah, swasta, akademisi dan seluruh aspek masyarakat,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement