Warta Ekonomi, Makassar -
Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla atau JK, menyatakan kemajuan teknologi sangat erat hubungannya dengan kemerdekaan ekonomi yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Tanpa adanya kemajuan teknologi, sebuah negara akan sulit berkembang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang kian hari semakin tinggi seiring laju pertumbuhan penduduk.?
"Tanpa ilmu dan semangat, kita akan impor terus menerus. Tanpa itu (ilmu pengetahuan dan teknologi), kita akan bergantung pada negara lain. Artinya kemajuan teknologi juga kemerdekaan ekonomi," kata Wapres JK, saat membacakan sambutan pembukaan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-22 di kawasan Center Point of Indonesia, Kota Makassar, Sulsel, Kamis, (10/8/2017).
Penduduk Indonesia yang berjumlah sekitar 260 juta jiwa terus bertambah rata-rata 1,4 persen tiap tahunnnya. Artinya, ada pertambahan 3-3,5 juta penduduk yang berdampak peningkatan kebutuhan pangan. Di sisi lain, sulit melakukan ekspansi lahan pangan lantaran jumlah penduduk semakin banyak. "Solusinya ya teknologi dan ilmu pengetahuan. Tidak mungkin (lahan) sawah terus diperluas. Nanti bisa habis kawasan hutan kita," terangnya.
Wapres JK mengimbuhkan banyaknya kebutuhan dasar, khususnya pangan bagi penduduk Indonesia tidak bisa dipenuhi tanpa bantuan teknologi. Karena itu, didorongnya untuk terus melakukan pengembangan teknologi untuk diaplikasikan pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. "Begitu banyak kebutuhan dasar dan tidak mungkin diselesaikan tanpa teknologi. Teknologi memberikan nilai tambah pada produk dan nilai tambah itulah yang memberikan kemakmuran."
Dalam puncak peringatan Hakteknas ke-22 di Makassar, Wapres JK hadir bersama mantan Presiden RI, BJ Habibie. Turut mendampingi sejumlah menteri yakni Menristekdikti M Nasir, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Event akbar tersebut juga dihadiri oleh sederet tokoh pendidikan dan riset teknologi dari seluruh Indonesia.
Hakteknas digelar Kemenristekdikti sebagai ajang tahunan untuk memperingati tonggak sejarah kebangkitan teknologi di Indonesia. Awalnya berupa penerbangan perdana pesawat terbang N-250 Gatotkaca pada 10 Agustus 1995 di Bandung, Jawa Barat.?
Menteri Nasir mengungkapkan peringatan Hakteknas ke-22 di Makassar merupakan yang pertama di luar Jawa. ?Setelah 21 tahun, ini untuk pertama kalinya puncak peringatan Hakteknas dipusatkan di luar Jawa,? tutur Menristekdikti.
Beberapa alasan melatari penunjukkan Makassar sebagai tuan rumah Hakteknas. Di antaranya yakni Sulsel merupakan salah satu provinsi dengan garis pantai terpanjang di Indonesia, pelabuhan terpadat, pelabuhan rakyat perikanan terbesar, serta dinamika pembangunan pesisir yang tinggi. Selain itu Sulsel dengan struktur ekonominya masih membutuhkan teknologi baru bagi penciptaan nilai tambah di kegiatan industri.
?Sulsel rumah bagi 113 perguruan tinggi, serta merupakan pusat unggulan ilmu pengetahuan di bidang kemaritiman,? pungkas Menteri Nasir.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement