Kementerian Pertanian (Kementan) RI memberikan bantuan berupa bibit ayam petelur yang diambil dari Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Sumbaya, khususnya kepada kelompok peternak di wilayah Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Kepala Seksi Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas 2 Kendari, Agus Karyono di Kendari, Minggu menjelaskan, untuk menyukseskan program Kementerian Pertanian tersebut, pihaknya ikut terlibat dalam melakukan pemeriksaan kesehatan di bandara Haluoleo dan pengawalan pendistribusian hingga ke tangan peternak.
"Tujuannya adalah untuk memastikan bibit ternak (DOC) tersebut sehat, kemudian kita lakukan pengawalan ke lokasi ke kecamatan Buke, Kabupaten Konawe Selatan. Dan dipastikan bibit itu tidak membawa penyakit," ujar Agus.
Dirinya mengatakan jumlah bantuan bibit ternak ayam Arab tersebut sebanyak 10.000 ekor ayam jenis petelur yang sudah tiba beberapa hari melalui Bandara Haluoleo Kendari secara bertahap. Dan tahap pertama bibit ayam tersebut sudah tiba sejak 12-18 Agustus ebanyak 4.000 ekor.
Sementara itu, untuk tahap kedua, lanjut Agus Karyono dijadwalkan akan tiba lagi pada 26-31 Agustus sebanyak 6.000 ekor. Ayam Arab ini tiba dalam bentuk bibit/DOC yang dikemas dalam kardus khusus.
"Meski disebut ayam Arab, namun ayam ini bukan berasal dari Arab, tetapi berasal dari Palembang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel)," ujarnya.
Agus Karyono menambahkan, sebelum didistribuskan, ayam-ayam tersebut telah melalui serangkaian pemeriksanaan kesehatan oleh dokter hewan. Mulai dari pemeriksaan fisik, pengecekan darah, termasuk mengantisipasi jika membawa virus flu burung. Apalagi ayam-ayam tersebut rencananya akan dikembangan untuk wilayah Timur Indonesia.
Tujuan lain diberikannya bantuan ayam petelur tersebut, adalah dalam rangka meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, karena ayam tersebut memiliki kualitas yang baik serta mampu menghasilkan telur dalam jumlah cukup banyak. (HYS/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Advertisement