Pemerintah Provinsi Sumsel akan mengawal langsung terkait pembebasan lahan guna pembangunan transmisi PLN guna menjangkau kebutuhan listrik hingga seluruh pelosok desa di wilayah Sumsel.
Pembangunan transmisi tersebut merupakan bagian program PT. PLN Wilayah Sumsel, Jambi, dan Bengkulu (WS2JB) untuk 3.000 lebih desa.?
Hal tersebut sampaikan Gubernur Alex Noerdin saat menerima audensi General Manager PT. PLN wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (WS2JB), Daryono beserta para manager PT. PLN WS2JB di Griya Agung Palembang, Rabu (30/8/2017).
"Kita tahu PLN tidak akan bisa menyelesaikan masalah pembebasan lahan sendiri, saya minta PLN sampaikan saja datanya apa saja yang menjadi kendala. Pemerintah Provinsi Sumsel akan mendukung dan turun langsung mengawal pembebasan lahan tersebut," ungkap Alex Noerdin.
General Manager PT. PLN WS2JB, Daryono mengatakan, PLN memiliki rencana umum penyediaan tenaga listrik (RUPTL) hingga tahun 2026 untuk seluruh wilayah Sumatera, termasuk juga pencapaian 100 persen desa teraliri listrik di wilayah Sumsel.
Menurut Daryono, permasalahan yang dihadapi, yakni pembebasan lahan untuk pembangunan transmisi. Sehingga pihaknya terus melakukan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumsel terkait permasalahan tersebut.
Saat ini, lanjut Daryono, daerah yang berada dekat dengan kota dipastikan keseluruhan sudah teraliri listrik.
Disamping itu pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah kabupaten/kota se-Sumsel melakukan survei lokasi penduduk untuk mengetahui dimana saja lokasi desa-desa pelosok.
"Sumsel sudah mencapai 95 persen desa yang teraliri listrik. Sedangkan rasio elektrifikasinya sudah mencapai 86 persen, rasio ini yakni rumah tangga pengguna listrik. Pembebasan lahan untuk transmisi sendiri tujuannnya untuk mencapai 100 persen desa teraliri listrik di Sumsel," terangnya.
Sementara, Manager APD PLN WS2JB, Nanang Praestya mengatakan, kebutuhan listrik untuk WS2JB sebesar 1300 Mega Watt. Khusus wilayah Sumsel PLN memiliki kemampuan hingga 1600 Mega Watt sedangkan beban listrik wilayah Sumsel sendiri sebesar 800 Mega Watt.?
"Jadi Sumsel surplus listrik hingga 800 Mega Waat. Namun, karena PLN memiliki jaringan interkoneksi sehingga surplus tersebut dikirimkan ke Provinsi Lampung dan Sumatera Barat tujuannya untuk mengoptimalkan pembangkit dengan biaya termurah yakni disebut Interkoneksi dengan tidak melupakan kebutuhan masyarakat disekeliling," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irwan Wahyudi
Editor: Vicky Fadil
Advertisement