Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Federica Mogherini: Uni Eropa Mesti Perbanyak Sanksi untuk Korea Utara!

Federica Mogherini: Uni Eropa Mesti Perbanyak Sanksi untuk Korea Utara! Kredit Foto: Reuters/Francois Lenoir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Uni Eropa harus menambahkan lebih banyak sanksi kepada Korea Utara sebagai bagian dari tekanan internasional menyusul uji coba nuklir terbesar Pyongyang yang terus dilakukan sampai saat ini, kepala kebijakan luar negeri blok tersebut Federica Mogherini mengatakan pada hari Kamis (7/9/2017).

Sementara sanksi sejauh yang telah dilakukan hanya sedikit untuk menghentikan Korea Utara dalam rangka meningkatkan kapasitas nuklir dan rudalnya, Federica Mogherini, mengatakan bahwa lebih banyak langkah semacam itu diperlukan bersamaan dengan upaya penekanan secara politik.

"Saya akan mengusulkan kepada para menteri hari ini untuk memperkuat tekanan ekonomi terhadap Korea Utara, mendukung sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB yang baru yang mengadopsi langkah-langkah ekonomi yang lebih ketat, mulai sanksi federal Uni Eropa yang baru, dan bekerja dengan mitra lain di dunia untuk memastikan bahwa semua orang menerapkan sepenuhnya dan ketat langkah-langkah ekonomi yang telah diputuskan," ujar Mogherini kepada wartawan sebelum bertemu dengan menteri pertahanan dan menteri luar negeri Uni Eropa di ibukota Estonia, sebagaimana dikutip dari laman Reuters, Kamis (7/9/2017).

Amerika Serikat dan China sedang mendiskusikan opsi untuk mengendalikan Pyongyang dan Korea Selatan telah menerapkan sebuah sistem pertahanan yang bertujuan untuk melawan serangan rudal Korea Utara.

Tidak ada keputusan resmi Uni Eropa yang diharapkan dari blok tersebut pada hari Kamis dan pengungkitannya terhadap Pyongyang, serta Rusia dan China yang notabene sekutu utama Korea Utara terbatas.

"Itu harus dikejar karena alternatif dalam pandangan kita dan bisa sangat berbahaya, terutama jika di depan Anda memiliki teman bicara yang mungkin bertindak tidak masuk akal," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: