Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mentan: Stok Beras Cukup untuk 8 Bulan

Mentan: Stok Beras Cukup untuk 8 Bulan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menegaskan bahwa persediaan beras hingga delapan bulan ke depan dipastikan aman. Jumlah stok saat ini mencapai 1,7 juta ton, sedangkan kebutuhan beras sejahtera (rastra) sebesar 213 ribu/bulan.

"Dengan besarnya kebutuhan ini, stok 1,7 juta ton mampu mencukupi kebutuhan sampai 8 bulan, katakan sampai April tahun 2018 karena nanti ada operasi pasar dan segala macam. Kemudian di bulan Februari ada panen raya, jadi produksi bertambah dan stok overlap," kata Amran saat melakukan panen raya padi di Desa Wele, Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Kamis (7/9/2017).

Di tengah musim kering, lanjut Amran, kegiatan pengolahan, tanam dan panen tetap berjalan. Hal ini disebabkan karena Kementrian Pertanian melakukan program percepatan tanam dengan memberikan bantuan ke daerah berupa pompa air dan alat mesin pertanian lainnya.

"Jadi walaupun musim kering, petani tetap olah lahan, tanam dan berproduksi, sehingga kesejahteraan petani tetap terjaga dan bahkan naik. Ini terlihat nilai tukar petani bulan agustus kemarin naik," paparnya.

Tercatat, berdasarkan data BPS, NTP Agustus 2017 naik 0.94% menjadi 101,60 dibanding bulan sebelumnya, sementara NTUP Agustus 2017 sebesar 110,61 atau naik 0,78% dibanding NTUP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (lt) naik sebesar 0,92% sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (lb) turun sebesar 0,02%.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pemberlakuan harga eceran tertinggi (HET) beras pada awal bulan ini diyakini akan dapat mengendalikan inflasi serta menjaga daya beli masyarakat.

Jika pemerintah tidak menetapkan HET sebagai salah satu instrumen pengendalian harga, kata Mendag, mungkin saja gejolak harga akan kembali terjadi.

?Saya berharap pada September terjadi tambahan deflasi lagi dari bahan makanan, dan kita tidak ada kenaikan administered price (harga yang diatur pemerintah) lagi,? ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi

Advertisement

Bagikan Artikel: