Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jalan Penghubung Padang - Solo Tertimbun Longsor

Jalan Penghubung Padang - Solo Tertimbun Longsor Kredit Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Warta Ekonomi, Padang -

Jalan utama yang menghubungkan Kota Padang dengan Kabupaten Solok, Sumatera Barat, tidak dapat dilalui kendaraan akibat tertimbun material longsor yang terjadi pada pagi hari.

"Longsor terjadi Lubuak Paraku KM 17 Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang sekitar pukul 08.00 WIB," kata Kapolsek Lubuk Kilangan, Kompol Desfahmi Erianyo , Minggu.

Ia menambahkan material longsor menutupi jalan nasional tersebut akibat hujan deras yang mengguyur Kota Kota Padang sejak Sabtu siang hingga Minggu pagi.

"Material longsor menutupi badan jalan dan tidak dapat dilalui kendaraan. Kami telah menurunkan personel lantas untuk membantu memulihkan jalur tersebut," lanjut dia.

Ia mengemukakan saat ini pihaknya bersama-sama tim Pusdalops BPBD Padang, Unit Reaksi Cepat (URC) Semen Padang dan Komunitas Siaga Bencana (KSB) Lubuk Kilangan tengah melakukan evakuasi agar jalan dapat dilalui kembali.?

"Saat ini kami memberlakukan satu jalur melalui sistem buka tutup," terangnya.

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan hujan lebat yang terjadi sejak Sabtu (9/9) di sebagian wilayah provinsi setempat disebabkan oleh adanya daerah tekanan rendah di Barat Mentawai.

"Tekanan rendah tersebut disebut dengan pola dominana yang mengakibatkan pertumbuhan awan-awan hujan dan belokan angin di wilayah pesisir pantai Barat Sumbar," jelas Kepala Seksi Observasi BMKG Minangkabau Ketaping, Budi Samiadji.

Pertumbuhan awan hujan tersebut, ujar dia menyebabkan hujan di Pesisir pantai Sumbar seperti Pasaman Barat, Agam, Padang, Kabupaten Padangpariaman, Pariaman, dan Pesisir Selatan bagian utara dengan intensitas sedang hingga lebat.

Ia menyebutkan curah hujan yang terpantau pada Sabtu (9/9) di Stasiun Meteorologi Teluk Bayur Kota Padang adalah 193,5 milimeter per jam dan Stasiun Meteorologi Minangkabau Padangpariaman 86 milimeter per jam. (ANT)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Gito Adiputro Wiratno

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: