Musibah bencana tanah longsor menyebabkan dua rumah warga di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, rusak berat.
Bencana longsor ini menyebabkan sebanyak 17 KK atau 93 warga mengungsi ke tempat kerabat terdekat.
Namun tidak ada korban jiwa pada peristiwa yang terjadi pada Jumat sore (10/9). “Warga mengungsi dikarenakan sudah mendapatkan imbauan dari Pemerintah dan perusahaan,” ujar Operator Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Bogor, Adi dikutip Sabtu (11/9).
Ia menyebut, kejadian bencana longsor sudah terjadi pada 3 Agustus 2021 lalu namun material longsor tidak sampai ke permukiman warga.
Sampai saat ini, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD masih berada di lokasi untuk melakukan kaji cepat dan memutakhirkan data terkini.
Di samping itu, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak desa setempat untuk mengantisipasi dampak susulan yang lebih luas.
“BPBD juga telah menyiapkan langkah-langkah pencegahan terhadap potensi bahaya susulan dengan mengidentifikasi kondisi di lapangan,” ujarnya.
BPBD Kabupaten Bogor menyebutkan, penyebab longsor akibat hujan dengan intensitas tinggi yang cukup lama mengakibatkan tebing setinggi 40 meter longsor.
Kejadian ini berdampak ke delapan rumah yang mengalami keretakan. Selain ke pemukiman, longsor juga menyebabkan keretakan di beberapa titik akses jalan, serta menutupi mata air bersih yang digunakan masyarakat sehari-hari.
“Material longsor ikut merusak tiang pancang yang berada di sekitar permukiman dan berfungsi sebagai penahan longsor ikut terkena longsoran,” ujarnya.
Sementara itu, pantauan prakiraan cuaca pada hari ini Sabtu (11/9) wilayah Rumpin terpantau berawan hingga cerah berawan, sedangkan pada esok hari Minggu (12/9), terpantau berpotensi hujan sedang pada siang dan sore hari.
Masyarakat setempat diimbau untuk terus memantau kondisi hujan yang dapat memicu terjadinya longsor susulan.
Kesiapsiagaan bersama masyarakat dan Pemerintah menjadi kunci dalam menyelamatkan warga dari ancaman bahaya. Masyarakat setempat diimbau waspada terhadap potensi longsor susulan karena struktur tebing yang labil dan sudah adanya retakan-retakan di tanah dan lahan penduduk.
Langkah kesiapsiagaan dapat dilakukan apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan berdurasi lama. Evakuasi dini dapat dilakukan dengan berkoordinasi dengan BPBD dan aparat desa setempat. Q
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: