Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

CPNS KKP, Bu Susi Minta Jatah 5 Universitas Terbaik, yang Lain 'Ditenggelamkan'

CPNS KKP, Bu Susi Minta Jatah 5 Universitas Terbaik, yang Lain 'Ditenggelamkan' Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mewajibkan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan hanya lulusan terbaik dari perguruan tinggi, universitas, maupun akademi di Indonesia.

"Kami ingin menjaring lulusan lima terbaik dari setiap jurusan, baik universitas maupun akademi. Jadi bukan hanya cumlaude?saja," katanya dalam jumpa pers di Kantor KKP Jakarta, Kamis (14/9/2017).

Kementerian yang dipimpin Susi itu sebelumnya telah mengumumkan formasi penerimaan CPNS untuk mengisi kekosongan jabatan pada Kantor Pusat dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan KKP.?Tadinya, dari total formasi yang dibutuhkan KKP sebanyak 329 orang itu terdiri atas 170 orang yang mendapatkan predikat lulusan terbaik (cumlaude), 4 orang penyandang disabilitas, 3 orang putra/putri Papua dan Papua Barat, serta 152 orang melalui jalur rekrutmen umum.

Namun, KKP mengoreksi jatah formasi dengan menggabungkan kategori cumlaude dan umum yang diharuskan lulusan lima terbaik. Dengan demikian, KKP membuka 322 formasi bagi lulusan lima terbaik universitas, 4 formasi bagi penyandang disablitas dan 3 formasi khusus putra/putri Papua dan Papua Barat.

Dalam pelaksanaan perekrutan, Susi mengatakan jalur seleksi akan tetap melalui Badan Kepegawaian Nasional (BKN) ditambah dengan meminta bantuan universitas untuk melakukan verifikasi dan rekomendasi terhadap para pendaftar.?"Dengan masuknya sumber daya manusia unggul diharapkan kita bisa memperbaiki kualitas pelayanan dan kecepatan pembangunan yang menjadi tanggung jawab KKP," ujarnya.

Susi menuturkan, dengan perubahasan persyaratan tersebut, maka tidak ada lagi batasan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Pendaftar CPNS hanya perlu melampirkan bukti bahwa mereka merupakan lulusan terbaik di jurusan di universitas mereka.?"Jadi sistemnya terbuka tapi 'filtered' (difilter). Mohon maaf kami tidak meladeni dulu (yang di bawah lima terbaik). Kami memang ingin membatasi khusus menjaring yang unggul. Jatahnya memang terbatas, hanya 300-an orang jadi kami ingin dapat yang terbaik," ungkapnya. (ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: