Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lembaga Bantuan: Koordinasi Penting untuk Tangani Pengungsi Rohingya

Lembaga Bantuan: Koordinasi Penting untuk Tangani Pengungsi Rohingya Seorang anak laki-laki Rohingya membawa seorang anak setelah setelah melintasi perbatasan Bangladesh-Myanmar di Teknaf, Bangladesh, 1 September 2017. | Kredit Foto: Reuters/Mohammad Ponir Hossain
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga bantuan memperingatkan bahwa operasi kemanusiaan tidak dapat berjalan dengan cara yang telah berjalan selama ini. Koordinasi antara badan-badan kemanusiaan, LSM lokal dan juga pihak berwenang sangat penting, mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Kami mencoba untuk memperluas kegiatan kami dan membangun klinik, pos kesehatan baru untuk memberikan akses dasar terhadap perawatan kesehatan mereka, namun pada akhirnya semua akan terkikis oleh tantangan infrastruktur dan logistik," ungkap Robert Onus, koordinator darurat di Doctors Without Borders (MSF).

"Skala krisis mungkin tidak bisa dipahami oleh semua orang karena tidak mungkin dijelaskan kecuali jika anda melihatnya dengan mata kepala sendiri," ujarnya kepada Al Jazeera.

Karena takut akan wabah penyakit, pihak berwenang telah menyiapkan unit vaksinasi di berbagai kamp untuk anak balita.

Misada Saif, juru bicara Komite Palang Merah Internasional atau the International Committee of the Red Cross (ICRC), mengatakan kepada Al Jazeera.

"Ini adalah krisis besar dan di luar kapasitas banyak organisasi internasional yang bekerja di lapangan. Orang-orang masih dalam perjalanan, para keluarga mencari tempat untuk berlindung," ujarnya, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, Senin (18/9/2017).

Di pusat distribusi di Balukhali, Fahmida Begam (20 tahun) menunggu bantuan dengan anak laki-lakinya yang berumur satu tahun, Yasir Arafat. Dirinya tiba satu minggu yang lalu dari Myuinisong di Maungdaw bersama suaminya, Shamsur Alam, dan kedua anaknya.

Dirinya sekarang tinggal di gubuk yang menurutnya terlalu kecil untuk menampung enam anggota keluarganya. Karena hujan, mereka tidak bisa tidur tadi malam saat terpal bocor, membuat lantai berpasir terlalu dingin.

"Kemarin saya datang untuk menerima bantuan, namun kembali dengan tangan hampa. Saya datang untuk mencoba keberuntungan saya lagi tapi baru sekitar jam 12 siang dan saya belum mendapat apapun," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Bagikan Artikel: