Warta Ekonomi, Makassar -
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat lonjakan aktivitas ekspor dan impor Sulsel periode Agustus 2017. Hal itu terlihat dari meningkatnya nilai ekspor dan impor secara signifikan. Kenaikannya bahkan dua digit dibandingkan periode Juli 2017. Untuk nilai ekspor, tercatat kenaikan 15,49 persen. Sedangkan untuk nilai impor, peningkatannya menembus 37,65 persen.
"Nilai ekspor Sulsel meningkat dari US$73,2 juta menjadi US$84,54 juta atau terjadi kenaikan 15,49 persen. Kenaikan lebih tinggi terjadi pada nilai impor Sulsel. Bila bulan sebelumnya (Juli 2017) tercatat US$72,05 juta, per Agustus 2017 sudah menembus US$99,17 juta," kata Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam, Rabu kemarin.
Berdasarkan data BPS, lonjakan aktivitas ekspor Sulsel sangat dipengaruhi oleh komoditas nikel. Komoditas tersebut bahkan menyumbang US$50,54 juta atau setara 59,79 persen dari total nilai ekspor Sulsel. Diakui Nursam, nikel merupakan komoditas yang paling berpengaruh pada aktivitas ekspor Sulsel. Bahkan, tiap bulan komoditas inilah yang selalu berada di urutan pertama tertinggi.?
"Ekspor Sulsel sangat bertumpu pada nikel dan Jepang sebagai negara tujuan. Itu bisa dilihat pada statistik, dimana negara tujuan ekspor terbesar di Sulsel selalu saja Jepang. Periode Agustus 2017 misalnya, nilai ekspor Sulsel ke Jepang menembus US$54,26 atau setara 64,19 persen dari total nilai ekspor," urai Nursam.
Masih merujuk data BPS, pergerakan lebih progresif terlihat pada aktivitas impor Sulsel. Lonjakan 37,65 persen paling dominan disumbangkan oleh komoditas pesawat terbang dan bagiannya. Kontribusi komoditas tersebut mencapai US$37,74 atau setara 38,05 persen dari total nilai impor Sulsel. Sedangkan negara asal impor terbesar dicatatkan oleh Belarus.
Tidak seperti aktivitas ekspor, Nursam menjelaskan komoditas dan negara yang mempengaruhi impor Sulsel cukup fluktuatif. Untuk komoditas impor yang cukup berpengaruh, antara lain yakni bahan bakar mineral, mesin-mesin/pesawat mekanik dan gandum-ganduman. Sedangkan untuk negara asal impor, di antaranya yaitu Tiongkok, Singapura, Thailand dan Australia.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement