PT Emdeki Utama Tbk (MDKI) pagi ini mencatatkan sahamnya di papan perdagangan? Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada saat pembukaan perdagangan, saham perusahaan turun 10 poin dari harga penawaran Rp600 per saham menjadi Rp590 per saham.
Saham MDKI menyentuh harga tertinggi di level Rp610 per saham, sedangkan harga terendah berada di posisi Rp580 per saham. Volume transaksi sebanyak 11,339 lot, serta frekuensi sebanyak 132 kali, dengan menghasilkan transaksi nilai sebesar Rp672,35 juta.
?Direktur Utama Emdeki Utama, Hiskak Secakusuma menyatakan bahwa dirinya berterima kasih kepada semua pihak yang tidak mengenal lelah dalam proses IPO, sehingga Emdeki Utama resmi tercatat di bursa.
"Dengan dicatatkan saham MDKI ini, maka akan memberi kompetitif ekspansif untuk perusahaan lebih maksimal," ujarnya, di Jakarta, Senin (25/9/2017).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI, Alpino Kianjaya menambahkan tentunya MDKI menjadi emiten bursa dan lebih akan terbuka. Karena, ketika menjadi emiten perusahaan dituntut lebih profesional dalam menerapkan good corporate governance (GCG).
"Dari sisi profesionalisme sebagai perusahaan publik, maka orang melihat lebih transparan dalam berbagai hal," jelasnya.
Dalam aksi ini perseroan melepas 307,25 juta saham di harga Rp600 per saham, maka ?perusahaan meraup dana segar Rp184,35 miliar? dari proses hajatan IPO. Perusahaan sudah menunjuk PT Yuanta Sekuritas Indonesia selaku penjamin pelaksana emisi efek (underwriter)
Dana segar dari hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi, sebesar 73,91 persen akan dialokasikan untuk belanja modal, sebesar 13,41 persen untuk modal kerja kedua pabrik yang dimiliki perseroan, sisanya 12,68 persen untuk modal kerja produksi kalsium karbida.
Sekedar informasi, Emdeki Utama berdiri pada 1981. Ruang lingkup kegiatan usaha PT Emdeki Utama adalah perusahaan investasi di bidang industri kalsium karbida dengan tujuan sebagai substitusi impor kalsium karbida di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Advertisement