Warta Ekonomi, Makassar -
General Manager AirNav Indonesia Cabang Utama Makassar Air Traffic Service Center (MATSC), Novy Pantaryanto, mengungkapkan pihaknya menyiapkan empat skema jalur alternatif untuk lalu lintas penerbangan jika Gunung Agung meletus. Keempat skema itu telah melalui kajian mendalam terkait kemungkinan-kemungkinan terburuk atas dampak letusan Gunung Agung.
"Kami merancang empat skema dan itu sudah dilaporkan ke Direktur Operasi (AirNav). Jadi tatkala Gunung Agung benar-benar meletus, maka jalur penerbangan alternatif akan digunakan merujuk pada skema yang paling mendekati kondisi riil di lapangan. Nah, semua pihak harus menyamakan persepsi terkait penerapan skema tersebut," kata Novy, di Posko Crisis Center, Selasa, 26 September.?
Dalam skema jalur penerbangan alternatif, manajemen AirNav telah menghitung segala kemungkinan area tutupan yang terdampak dari letusan Gunung Agung. Karena itu, jalur penerbangan pada setiap skema yang dilalui berbeda-beda. Ada kalanya melalui wilayah Utara Bali dan ada juga yang melewati wilayah Selatan Pulau Dewata. "Skema alter mana yang digunakan bergantung situasi di lapangan," terangnya.
Bersamaan dengan penyusunan skema jalur penerbangan alternatif, Novy mengatakan pihaknya juga menyiapkan sejumlah bandara alternatif bila Bandara I Ngurah Rai terpaksa ditutup. Sedikitnya 10 bandara alternatif tujuan tersebar di sejumlah kota sekitaran Bali. Rinciannya yaitu Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, Kendari, Palu, Manado, Ambon, Solo, Banyuwangi dan Surabaya.?
Dari sekian banyak bandara alternatif, Novy mengungkapkan ada enam bandara internasional. Keberadaan bandara internasional sebagai tujuan alternatif sangat penting karena penerbangan ke Bali banyak yang berasal dari mancanegara. Pulau Dewata diketahui merupakan salah satu destinasi wisata unggulan dunia. "Intinya kami terus berkoordinasi dan berkomunikasi untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk."
Lebih jauh, Novy mengungkapkan pihaknya terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Agung. Deteksi dini dilakukan guna mencegah terjadinya dampak besar, khususnya terkait lalu lintas penerbangan. Aktivitas vulkanik Gunung Agung merujuk laporan dari Pos Pengamatan PVMBG memang terus meningkat. Dilaporkan terjadi 564 kali gempa vulkanik dalam, 547 kali gempa vulkanik dangkal dan 89 kali gempa tektonik lokal pada Senin lalu. Jumlah gempa itu lebih banyak dari sebelumnya.
Gunung Agung diketahui sudah memasuki fase kritis dan dinyatakan dalam kategori level IV alias awas. Sudah ditetapkan pula bahwa radius berbahaya berkisar 9 kilometr dan tambahan 12 kilometer di sektoral utara-timur laut dan 12 kilometer di sektor tenggara-selatan-barat daya. Zona berbahaya itu harus dikosongkan. Mayoritas masyarakat di zona tersebut telah mengungsi. Jumlah pengungsi hingga saat ini sudah mencapai 57.428 jiwa di 357 titik yang tersebar di 9 kabupaten/kota di Bali.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement