Dunia Startup Digital Indonesia Butuh Pakar Industri sebagai Pemain Utama
Dunia startup digital saat ini sedang digandrungi di Indonesia. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor pendukungnya yang juga semakin berkembang, di antaranya dapat dilihat dari jumlah pengguna internet di Indonesia.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh We Are Social, pada 2016 terdapat 88,1 juta pengguna internet di Indonesia. Potensi ini yang menjadi salah satu pendukung terkuat industri digital untuk semakin berkembang, termasuk startup digital.
"Ada potensi besar bagi para entrepreneur di Indonesia, baik muda maupun tua, untuk menciptakan startup yang menguntungkan dan yang benar-benar dapat mengubah dunia. Startup memiliki potensi untuk meningkatkan lapangan kerja dan menyebarkan manfaat di luar perusahaan itu sendiri, serta dapat berdampak untuk masyarakat dan pelanggan mereka,? ujar Vishnu Mahmud, Director of Business Development Ogilvy PR, dalam keterangan resmi yang diterima Warta Ekonomi, Rabu (27/9/2017), di Jakarta.
Namun, membuat usaha rintisan digital tidak semudah yang diharapkan. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Forbes pada 2013, sebesar 80% dari usaha rintisan yang dibangun akan gagal dalam waktu kurang dari dua tahun.
Salah satu penyebabnya yakni kurangnya pakar di bidang industri yang terjun langsung menjadi pendiri dari perusahaan rintisan itu sendiri. Para founder startup di Indonesia masih didominasi oleh banyak pemain baru dalam industri yang belum begitu memahami kondisi lapangan yang sesungguhnya.
"Apa yang dunia startup Indonesia butuhkan adalah lebih banyak founder startup yang merupakan orang yang sudah berpengalaman dalam industri yang luas, sehingga dapat melihat kesenjangan, isu, dan masalah di pasar yang perlu dipecahkan atau di-disrupt melalui inovasi dan solusi digital," jelas Vishnu.
Pada Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, yang merupakan gerakan untuk mewujudkan potensi Indonesia menjadi The Digital Energy of Asia di tahun 2020 dengan mencetak 1000 startup, pesertanya masih didominasi oleh mahasiswa. Meski terdapat beberapa peserta yang telah lama berkecimpung di dunia industri, jumlahnya tidak begitu banyak.
Saat ini, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital sudah memasuki tahun keduanya. Resmi dimulai pada 2016 lalu, gelombang pertama dari program yang diinisiasi oleh KIBAR dan didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI ini sudah dijalankan di 10 kota. Pada April 2017 lalu, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital juga sudah memulai gelombang keduanya di Jakarta, disusul oleh Surabaya pada bulan Juni, dan Yogyakarta pada Agustus lalu.
Setelah pada akhir pekan lalu melaksanakan Bootcamp di Medan untuk rangkaian gelombang pertama dan Networking di Yogyakarta untuk rangkaian gelombang kedua, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital akan melaksanakan tahapan Inkubasi di Makassar dan Semarang pada akhir pekan ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Advertisement