Warta Ekonomi, Makassar -
General Manager AirNav Indonesia Cabang Utama Makassar Air Traffic Service Center (MATSC), Novy Pantaryanto, menyatakan beberapa bandara di dekat Bali akan dibuka 24 jam bila Gunung Agung meletus. ?Langkah tersebut merupakan antisipasi tatkala Bandara I Ngurah Rai harus ditutup. Kebijakan tersebut juga telah menjadi arahan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Angkasa Pura I.?
"Untuk bandara alternatif, kami terus koordinasi dengan seluruh pihak terkait. Seluruh bandara di dekat Bali akan buka 24 jam. Itu sudah ada jaminan dari PT Angkasa Pura I dan Kemenhub," kata Novy, saat ditemui Warta Ekonomi di Posko Crisis Center untuk Gunung Agung di Kantor AirNav Indonesia Cabang Utama MATSC, Rabu,?(27/9/2017)
Jam operasional bandara di setiap daerah di Indonesia diketahui berbeda-beda. Tapi, tatkala Gunung Agung meletus dan Bandara I Ngurah Rai ditutup, maka seluruh bandara di sekitar Bali mesti buka 24 jam. Dengan begitu, pesawat dengan penerbangan domestik maupun penerbangan internasional tujuan Bali bisa diarahkan ke bandara alternatif.?
Sejauh ini, Novy menyebut beberapa bandara internasional sudah mengkonfirmasi kesiapan membuka operasional selama 24 jam. Di antaranya yaitu Bandara Internasional Juanda Surabaya, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (Balikpapan) dan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado.?
Untuk dua bandara internasional lain yang disiapkan yaitu Bandara Internasional Syamsuddin Noor Banjarmasin dan Bandara Internasional. "Untuk Bandara Surabaya, Balikpapan, Manado dan Ambon sudah konfirmasi kesiapan operasi 24 jam. Contohnya Bandara Juanda di Surabaya yang jam operasinya sampai pukul 10 malam itu akan berubah menjadi 24 jam," ujar Novy.?
Secara keseluruhan, Novy menuturkan pihaknya menyiapkan sedikitnya 10 bandara alternatif. Rinciannya yakni Makassar, Balikpapan, Banjarmasin, Kendari, Palu, Manado, Ambon, Solo, Banyuwangi dan Surabaya. Penyiapan bandara internasional dinilai paling mendesak lantaran penerbangan internasional selalu menggunakan pesawat bertipe besar.
Dalam sepekan terakhir, manajemen AirNav meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan langkah antisipatif untuk menjamin lalu lintas penerbangan tetap aman. Aktivitas vulkanik Gunung Agung terhitung hari ini dilaporkan terus meningkat dan memasuki fase kritis.?
Berdasarkan laporan terakhir, Novy mengungkapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan peringatan level "orange" untuk jalur penerbangan terkait status awas Gunung Agung, Selasa, 26 September malam. Untuk itu, pihaknya semakin meningkatkan kewaspadaan dan kesiap-siagaan.
Novy melanjutkan meski status Gunung Agung sudah berada pada kategori awas dengan level VONA "orange", pihaknya mengimbau agar pilot untuk tidak panik. Lalu lintas penerbangan, sambung dia, tetap berjalan normal. Manajemen AirNav terus menunggu laporan perkembangan ihwal status Gunung Agung. Pengalihan rute penerbangan baru dilakukan bila sudah ada erupsi Gunung Agung.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement