Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ant?nio Guterres akan memberi sebuah briefing kepada dewan keamanan PBB mengenai krisis kemanusiaan Rohingya pada hari Kamis (28/7/2017) di New York. Guterres telah mengirim surat ke dewan tersebut untuk mengungkapkan keprihatinannya tentang "malapetaka kemanusiaan" yang sedang berlangsung di Myanmar.
Hampir setengah juta Rohingya, minoritas Muslim di Myanmar yang mayoritas beragama Buddha, telah melarikan diri dari tentara ke Bangladesh. Sementara itu, pemerintah mengatakan bahwa pihaknya sedang memerangi kelompok "teroris" yang muncul, kepala hak asasi manusia PBB, Zeid Ra'ad Al Hussein, telah menggambarkannya sebagai "contoh buku teks" tentang sebuah pembersihan etnis.
"Di Lapangan membuat semuanya menjadi jelas bahwa kekerasan harus dihentikan, dengan aparat keamanan bertanggung jawab untuk melindungi semua masyarakat dan pemerintah yang mengizinkan akses kemanusiaan penuh untuk mendapatkan bantuan," ujar kantor luar negeri Inggris dalam sebuah pernyataan.
Kampanye terakhir, yang paling mematikan sejauh ini meningkat setelah tentara melancarkan serangan balik besar sebagai pembalasan atas serangan gerilya pada 25 Agustus oleh kelompok militan Rohingya. Citra satelit menunjukkan lebih dari 200 desa Rohingya telah terbakar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement