Amerika Serikat mengatakan bahwa sebuah tindakan harus dilakukan terhadap para pemimpin militer Myanmar yang telah menjalankan operasinya yang secara brutal memaksa 500.000 Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh.
Nikki Haley, duta besar AS untuk PBB, menuduh pemerintah Myanmar pada hari Kamis melakukan "kampanye brutal dan berkelanjutan untuk membersihkan negara dari minoritas etnis".
"Waktunya untuk bertindak, dalam dewan kata-kata diplomatik telah berlalu," ungkapnya kepada Dewan Keamanan PBB, yang mengadakan pertemuan publik pertamanya di Myanmar sejak 2009, meskipun gagal mencapai sebuah resolusi, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, Jumat (29/9/2017).
Komentar Haley terjadi saat lebih dari 50 pengungsi Rohingya hilang pada hari Jumat setelah kapal mereka terbalik karena terkenan hempasan angin dan hujan di laut lepas.
Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB mengatakan sekitar 130 orang diyakini telah berada di dalam kapal. Polisi Bangladesh mengatakan ada 27 korban selamat, 19 tewas, dan lebih dari 50 hilang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement