Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara secara khusus melakukan dua pertemuan dengan masyarakat Indonesia di San Francisco dan Amerika Serikat. Melalui pertemuan tersebut, Rudiantara memberikan perkembangan terkini di Indonesia baik dalam konteks konstelasi nasional maupun dalam lanskap global kepada para diaspora Indonesia dan kalangan anggota Permias.
?Dua tahun lalu saya mendampingi Bapak Presiden Joko Widodo ke Silicon Valley dan bertemu dengan Diaspora dan juga rekan-rekan mahasiswa Indonesia yang belajar di Amerika Serikat. Kini saya ingin memberikan update apa yang telah berkembang dan kita capai serta yang terpenting apa yang harus kita lakukan di periode saat ini untuk kemajuan masa depan Indonesia," terang Rudiantara dalam keterangan persnya, di Jakarta, belum lama ini.
Sejak kunjungan Presiden Joko Widodo ke Silicon Valley pada awal 2016 lalu hingga sekarang, Indonesia khususnya pembangunan dan digital economy berkembang cepat.
?PDB kita 2016 hampir US$1000 billion pada 2030 nanti akan US$2,4 triliun. Indonesia akan jadi kekuatan lima besar ekonomi dunia in term of GDP. Siapa pesaing kita dalam kurun waktu lima tahun ke depan? Pesaing kita itu Alibaba. mengapa? Alibaba tidak mengenal batas negara dan bisa membesar. Apa yang kita pikirkan, pertimbangkan dan putuskan saat ini adalah untuk ke depan hasilnya. Kita tidak hanya memikirkan saat ini. memang ada program quick win yang hasilnya segera akan tetapi kita di saat ini adalah untuk masa depan,? papar Rudiantara.
Rudiantara juga memberikan penekanan bahwa Indonesia saat ini menjadi pemegang kendalinya ASEAN dan core nya ASEAN. Dengan pertumbuhan ekonomi yang tumbuh bagus serta kondisi kestabilan bagus, Indonesia adalah masa depan investasi dunia.
"Indonesia berkembang sangat cepat. Kemajuan dunia e-commerce kita harus bukan dengan menentangnya, kita harus maraihnya, merangkulnya untuk mengambil kesempatan yang lebih besar. Dua tahun lalu kami bersama Presiden Joko Widodo ke San Francisco, Indonesia belum memiliki pelaku digital yang mencapai tahapan unicorn, namun sekarang sudah ada setidaknya dua unicorn dan beberapa menuju unicorn," imbuhnya.
Kemajuan di Indonesia tidak lepas dari dorongan pembentukan ekosistem yang mendorong e-commerce.
?Ekosistem menjadi penting, untuk mendorong ekosistem telah diterbitkan roadmap e-Commerce dengan ada tujuh isu yang harus di-handle," jelas Rudiantara.
Sebagaimana diketahui roadmap e-Commerce mencakup tujuh isu penting, di antaranya SDM/Talent, pendanaan, logistik, perlindungan konsumen, perpajakan, cyber security, dan infrastruktur komunikasi yang dituangkan ke dalam 31 inisiatif yang harus dilakukan untuk dapat mencapai target US$130 billion nilai transaksi e-commerce by 2020. Rudiantara dalam Video Conference-nya juga berpesan bahwa Permias diharapkan dapat berpikir out of the box, dapat kembali ke Indonesia membantu mempercepat kemajuan Indonesia, mendapatkan networking yang kuat secara global.
Salah satu mahasiswa menyampaikan pertanyaan terkait kondisi keamanan nasional akhir-akhir ini mendapatkan perhatian khusus Rudiantara. Sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia memang memiliki kebebasan pers bahkan Indonesia memiliki Undang-Undang yang mengaur kebebasan Pers. Juga sosial media berkembang begitu pesat, informasi apapun menjadi sangat terbuka.
?Di sini saya minta mahasiswa harus kritis. Perhatikan berita-berita yang yang secara arif dan bijak, yang terpenting cermati sebaik-baiknya. Jangan sampai kita justru tergiring oleh opini yang tidak tepat," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Advertisement