Warta Ekonomi, Balikpapan -
Pertumbuhan pelanggan PLN di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara hingga September kemarin baru mencapai 2 persen. Padahal pada 2016, pertumbuhan pelanggan mencapai 9 persen.
Melihat kondisi itu, PLN menargetkan pada akhir tahun nanti bisa mencapai 6 persen pertumbuhan pelanggan. "Tahun lalu bagus, sekarang realisasinya baru 2 persen. Akhir tahun bisa 4 persen sudah cukup bagus lah," kata Isdenta Sinurat, Manajer Niaga PLN Kaltimra, Selasa (3/10/2017).
Penjualan hasil tambang batubara yang menurun sejak lima tahun terakhir rupanya memberi dampak terhadap pertumbuhan pelanggan PLN di sektor tersebut. Pasalnya, banyak lokasi tambang yang akhirnya tutup pada 2016 kemarin sehingga dampaknya baru dirasakan PLN pada tahun ini.
"Tambang memang tutup tapi kan ada aktivitas yang mengambil sisa hasil tambang batubara. Ketika 2016 aktivitas itu dilarang dan pelakunya juga ada yang ditangkap, akhirnya benar-benar pertambangan tidak beroperasi dan efeknya baru kami rasakan," ucapnya.
Sementara untuk pelanggan di sektor industri masih mengalami pertumbuhan hingga 7 persen terutama di bidang jasa seperti perbengkelan. "Banyak alat-alat di zaman dahulu yang masuk bengkel untuk direparasi. Tentunya butuh listrik, makanya untuk pelanggan industri di sektor jasa masih bertumbuh, kecuali produk," jelasnya.
Pelanggan PLN di sektor rumah tangga murni juga mengalami penurunan. Sementara kelas rumah tangga menengah untuk pelangggan 2.200 VA pertumbuhannya naik 2,5 persen.
"Kami targetkan pertambahan 60 ribu pelanggan dari sejuta lebih pelanggan yang terdaftar di PLN. Realisasinya sekarang sudah sekitar 51 ribu. Jadi yakin tercapai," sebutnya optimistis.
Anehnya pelanggan yang bertambah itu tidak berbanding lurus dengan daya yang terpakai. "Misalnya begini, beli 1 rumah yang sudah tersambung listrik dan ditinggali, maka listriknya terpakai kan. Lalu, beli 4 rumah untuk dikontrakan tapi tidak laku-laku, otomatis pemakaian listriknya ya segitu saja setiap bulan," ucap Isdenta mencontohkan.
GM PLN Kaltimra, Riza Novianto Gustam menambahkan, daya listrik yang ada di Sistem Mahakam saat ini mengalami surplus 200 MW. Sehingga PLN siap melayani pelanggan baru baik untuk rumah tangga maupun kawasan industri seperti di Buluminung, Penajam Paser Utara.
"Kami ingin menjadi driver pertumbuhan ekonomi untuk menyukseskan program Pemprov Kaltim dan Kaltara untuk mendukung upaya percepatan pertumbuhan perekonomian," imbuh Riza.
Menjadi driver yang dimaksud Riza yakni penetrasi ke kawasan industri dan pembangunan lainnya. "Tentunya mereka butuh listrik ketika membangun suatu kawasan termasuk kawasan industri dan ekonomi khusus, makanya kami masuk di situ," pungkasnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement