Setelah lowong sejak akhir Juli 2017 lalu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) melantik Sukaryo Teguh Santoso Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat di aula timur gedung Sate Bandung, Rabu (4/10/2017).
Teguh sendiri bukan wajah baru, karena sebelumnya sempat berkarir sebagai fungsional Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) di Kabupaten Bandung Barat pada 1993 silam. Kepiawaiannya dan pengalaman bak selama masih di Jawa Barat maupun berkiprah di BKKBN pusat, Teguh pun kembali dipercaya menjadi Kepala Perwakilan BKKBN Jabar.?
Ahmad Heryawan mengungkapkan sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia yaitu sekitar 46,7 juta jiwa atau 20 persen penduduk Indonesia, menjadikan Jabar sebagai barometer pencapaian program KKBPK secara nasional.?
"Suka atau tidak suka, kondisi ini tentu menjadi tantangan berat bagi penyelenggara program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK)?
di Jabar," ucap Gubernur
Selain jumlah penduduk yang tinggi, masalah kependudukan di Jabar juga dihadapkan pada tantangan pertumbuhan dan persebaran yang tidak merata.?
Pada periode 2001-2010, laju pertumbuhan penduduk (LPP) Jabar berada pada kisaran 1,89 persen per tahun. Meskipun terus menurun darinperiode 1991-2000 yang mencapai 2,27 persen, namun LPP Jabar masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan LPP nasional pada periode tahun yang sama yaitu sebesar 1,49 persen per tahun.?
"Meski begitu, kondisi terbaru menurut BPS, LPP Jabar terus bergerak positif, menurun menjadi 1,48 persen pada 2015," ungkap Aher
Aher menyebutkan tingginya LPP Jabar tidak terlepas dari konsekuensi daya tarik yang dimiliki tanah pasundan ini sehingga tingkat peroindahan penduduk (migrasi) ke wilayah Jabar pun cukup tinggi, terutama ke beberapa wilayah perbatasan dengan DKI Jakarta sebagai wilayah penyangga ibukota negara.?
"Itu terlihat dari LPP tertinggi di Jabar pada tahu 2015 di Kabupaten Bekasi yang mencapai 3,95 persen per tahun," tutur Aher.?
Aher menambahkan menyikapi tantangan kependudukan di Jabar, maka pembangunan KKBPK diarahkan pada revitalisasi program KB melalui peningkatan kualitas dan kuantitas kesertaan dalam program KB.
"Kemudian pengokohan ketahanan keluarga melalui pendewasaan. Usia perkawinan, program pembinaan keluarga dan peningkatan ekonomi keluarga," pungkasnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement