Presiden FSPPB (Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu) Noviandri mengatakan pemerintah hanya setengah hati dalam mengembangkan PT Pertamina (Persero).
"Pemerintah hanya kasih program-program, tapi investasinya Pertamina yang cari sendiri,? katanya di Jakarta, Rabu (18/10/2017).
Noviandri mencontohkan, Seperti penyaluran BBM satu harga, itu sangat membebani keuangan perusahaan. "Tercatat untuk penugasan di 18 wilayah terpencil, Pertamina sudah keluar dana Rp1 triliun lebih." tambahnya.
Sementara pada 2018, lanjut Novi, Pertamina dapat jatah penugasan sebanyak 48 Kabupaten/Kota dengan perkiraan tambahan biaya distribusi mencapai Rp11 triliun.
"Kami melihat kondisi tersebut bukan sesuatu yang fair, karena Pertamina juga diwajibkan untuk meningkatkan investasi. Tentunya hal ini juga harus diberlakukan kepada perusahaan-perusahaan swasta," ujar.
Ia mengatakan, hal ini yang membuat Pertamina tidak leluasa untuk mengembangkan bisnisnya. "Jangan sampai bisnis Pertamina terkendala karena harus mengerjakan tugas-tugas dari pemerintah,? tegasnya.
Sekedar informasi, untuk tahun 2019 Pertamina diminta salurkan BBM satu harga di 150 Kabupaten/Kota dengan biaya distribusi diperkirakan mencapai Rp19 triliun.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Vicky Fadil
Editor: Vicky Fadil
Advertisement