Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan masih sangat sedikit masyarakat Indonesia yang memiliki perencanaan keuangannya. Padahal, perencanaan keuangan yang baik merupakan salah satu indikator kesejahteraan keluarga dan majunya masyarakat.
Data OJK pada 2016 menyebutkan bahwa dari total penduduk Indonesia yang sebanyak 260 juta, hanya 12,6% masyarakat yang merencanakan keuangannya.
"Tadi saya beri gambaran. Pada saat saya masih kecil, orang tua punya anak berapa kan enggak pernah mikirin. Dalam kondisi sekarang hasil survei kita menunjukkan bahwa orang tua belum sama sekali memikirkan perencanaan keuangannya," ujar Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sardjito di Jakarta, Jumat (20/10/2017).
Menurutnya, untuk mendapatkan kehidupan rumah tangga yang baik dan sejahtera, seseorang harus merencanakan keuangannya dengan baik dan benar.
"Artinya, yang terbaik adalah orang Indonesia punya planning. Penghasilannya berapa, untuk apa saja. Sehingga tidak terjadi masalah dalam rumah tangganya. Dan juga bisa rencanakan untuk anak-anaknya untuk perkembangan pendidikannya dan sebagainya. Masyarakat yang lebih maju pasti mempunyai perencanaan yang lebih maju," ungkapnya.
Meski demikian, dirinya mengatakan bahwa masyarakat yang sudah literate, sudah punya perencanaan keuangan yang baik, tentu saja tidak bisa 100 persen. Menurutnya, hal ini mungkin karena penghasilannya tidak terlalu besar sehingga kalau penghasilannya hanya cukup untuk?makan, tidak ada yang dapat diirencanakan.
"Edukasi kemudian edukasi lain sehingga akhirnya mereka punya kesadaran untuk mem-planning keuangan mereka untuk pendidikan. Harus ngapain mereka tahu. Dengan sosialisasi mereka jadi tahu," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait:
Advertisement