Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buang Limbah ke Sungai, PDAM Balikpapan Kena Semprot

Buang Limbah ke Sungai, PDAM Balikpapan Kena Semprot Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Balikpapan -
Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan memberikan surat teguran kepada PDAM karena dinilai ada kelalaian prosedur dalam membuang limbah PDAM ke Sungai Damai, Balikpapan Kota pada Kamis pagi (19/10/2017).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan Suryanto mengakui perubahan warna sungai Damai akibat adanya pembuangan limbah kapur Gamping ke badan sungai. Akibatnya banyak ikan yang mati karena kadar pH melebihi ambang batas yang diizinkan.

"Kadar pH mencapai 10, point lebih padahal ambang batas hanya 6- 9 PH. Betul itu berasal dari Pdam. Kita sudah berikan teguran tertulis. PDAM ini lakukan kesalahan prosedur. Harusnya kapur gamping yang kering? dalam bentuk bongkahan itu harus dibungkus dengan karung dikelola dan dibuang ke pengelolaan limbah tapi oleh petugas disiram air. Kampur gamping disiram air ya cair,? bebernya, Jumata (20/10)2017).

Lanjutnya pemeriksaan lab Pertamina masih meneliti kualitas air. Kedepan, dari?kejadian ini, DLH akan mendampingi PDAM dalam penanganan limbah. PDAM Balikpapan merupakan perusahaan daerah Balikpapan yang saham dimiliki oleh pemerintah kota.

?Dengan kejadian ini DLH akan melakukan penilaian khusus limbah yang ada di PDAM. karena PDAM kan anak usaha pemkot kami akan kendalikan limbah yang ada di PDAM. Kalau dia belum buat instalasi limbah akan kita paksa buat instalasi limbah dan mengendalikan dan mengukur terus menerus supaya tidak berbahaya bagi lingkungan, ? tandasnya.

Diungkapkan Suryanto PDAM memang? dalam sehari dua kali melakukan pembuangan bekas limbah namun hal itu masih batas aman.

?Dua kali sehari dia ukur sudah aman buat lingkungan dia buang tapi kemarin memang ada keteledoran petugas bersihkan petugas semprotkan bongkahan-bongkahan kapur itu disemprot oleh dia. Ini bukan berarti bela PDAM ya,? pungkasnya.

Terpisah Dirut PDAM Balikpapan Haidir Effendi mengatakan pihaknya langsung merespon laporan warga yang menemukan air sungai berubah warna putih.

Dia pun langsung mengutus Tim Teknis Laboratorium dengan didampingi oleh Tim Dinas Lingkungan Hidup (DLH), di lain tempat Haidir juga meminta Tim Hubungan Pelanggan untuk langsung visit menemui beberapa warga termasuk bertemu dengan Ketua RT.04 ?Susilo.

Haidir menyampaikan bahwa hasil dari Investigasi Tim Pengawas Internal, penyebab perubahan warna sungai kampung damai disebabkan akibat dari Ketidak Patuhan Terhadap Prosedur pelaksanaan kegiatan pembersihan Lokasi kerja, yang awalnya residu dari Kapur Gamping yang semestinya diamankan dan dikumpulkan dalam bentuk bongkahan ?kering. "Tetapi malah digelontorkan dengan semprotan air, sehingga larutan kapur gamping turut masuk dalam saluran pembuangan umum, sehingga mengakibatkan perubahan warna pada badan air menjadi berwarna putih," ?jelasnya.

Haidir mengklaim dampak dari Kapur Gamping tidak berdampak serius terhadap lingkungan, mengingat sifat Kapur Gamping Mudah Terlarut, makanya pada Jam 12.30 Wita Kondisi Air Sungai Kampung Damai pun sudah kembali Pulih sedia kala.

"Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian ini, terutama sempat membuat heboh di lingkungan warga sekitar, dan kedepannya berharap tidak terulang kembali, Imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: