Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) resmi memiliki 'three letter code' bandara, yakni KJT. Kode KJT dipilih untuk mewakili nama daerah Kertajati karena BIJB bakal berdiri megah di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Virda Dimas Ekaputra selaku Direktur Utama PT BIJB mengatakan 'three letter code' tersebut dikeluarkan langsung standar Internasional Air Transport Association (IATA), sebuah organisasi perdagangan internasional yang terdiri dari maskapai-maskapai penerbangan.
?"Alhamdulilah kita yang sudah mengajukan untuk mendapatkan three leter code akhirnya kita miliki. Karena itu juga adalah hal yang ditunggu-tunggu oleh semua airlines selama ini," ujar Virda usai menghadiri penandatanganan MoU bersama PT Garuda Indonesia Persero Tbk di Garuda Indonesia Management Building, Kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pekan kemarin.
Sejak pengerjaan fisik BIJB, sejumlah upaya kerja sama dengan beberapa maskapai dilakukan. Hanya saja, dengan belum adanya kepemilikan 'three letter code' membuat kerja sama beberapa kali tertunda. Dia pun meyakini dengan hadirnya kode dari IATA, beberapa maskapai yang sejauh ini belum atau yang sudah penjajakan akan segara bekerja sama dengan cara terbang dari BIJB.
BIJB pada Kamis kemarin (19/10/2017) baru saja melakukan kerja sama strategis dengan maskapai terbesar di Indonesia, yakni Garuda Indonesia. Setelah Garuda, kerja sama serupa juga akan dilakukan bersama maskapai lainnya, yakni PT Lion Mentari Airlines atau Lion Air pada akhir Oktober 2017.
Kerja sama dengan Lion Air bisa menjadi langkah baik untuk menjadi pemicu airlines lain agar bisa terbang dari Kertajati. "Kita tanggal 27 ini sama Lion? Air. Tentu harapannya setelah Lion, kerja sama dengan lainnya bisa terlaksana segera," terang Virda.
Selain pengerjaan fisik, menurutnya, segala bentuk administrasi bandara terus dilakukan PT BIJB. Pemilihan nama bandara yang menelan nilai investasi Rp2,6 triliun tersebut juga saat ini sedang mencari nama sebagai identitas utama. Beberapa nama sudah mencuat dan akan disampaikan langsung pada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Virda mengaku tidak masalah dengan apapun namanya dan yang digulirkan untuk dibahas langsung dimeja eksekutif mengingat BIJB juga merupakan perusahaan BUMD milik Pemprov Jabar. Yang paling penting, nama yang dipilih bisa mewakili masyarakat Jawa Barat secara keseluruhan. "Kita mana saja, yang penting itu dirasa mewakili masyarakat Jawa Barat," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Advertisement