Bisnis koperasi kini dinilai sebagai usaha yang masuk ke dalam kategori usaha skala besar dan mampu bersaing dengan usaha swasta. Bahkan saat ini, sudah ada koperasi yang mampu mendulang aset lebih dari Rp7 triliun dan volume usaha lebih dari Rp5,7 triliun. Hal tersebut dibuktikan dengan diluncurkannya buku '100 Koperasi Besar Indonesia (KBI) 2017' yang diterbitkan oleh majalah Peluang pada Senin (30/10/2017) di Auditorium Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta.?
Deputi Bidang Kelembagaan Kemenkop dan UKM Meliadi Sembiring mengatakan pihaknya sudah memiliki program reformasi total koperasi yang meliputi rehabilitasi dan reorientasi. Program tersebut guna menunjang pertumbuhan koperasi yang berkualitas.?
"Revitalisasi itu intinya bagaimana kita menempatkan koperasi kembali ke jalur yang benar. Jadi, kita membina koperasi-koperasi, kita benahi, yang kita sebut pertama adalah penataan data koperasi. Di situ kita sudah membubarkan koperasi yang tidak aktif. Supaya ke depan semua koperasi yang aktif yang kita bina, itu rehabilitasi," jelas Meliadi.?
Kedua, tambahnya, yaitu reorientasi. Ini kita bagaimana mengarahkan koperasi yang tadinya kuantitas menjadi kualitas. Jadi, kita mengarahkan koperasi-koperasi ini ke arah yang berkualitas. Menurutnya, koperasi-koperasi ke depan harus mampu mengembangkan koperasinya dengan mengutamakan kualitas.?
Peluncuran buku tersebut bertujuan untuk menunjukan koperasi berkualitas baik di tingkat nasional. "Ini adalah suatu kegiatan yang menunjukkan bahwa koperasi di Indonesia ini banyak yang berkualitas," tuturnya.?
Hal serupa juga diutarakan Irsyad Muchtar, penulis buku '100 Koperasi Besar Indonesia 2017', bahwa berdasarkan hasil survei yang dilakukannya selama dua tahun terakhir, bisnis koperasi skala besar terus tumbuh di berbagai daerah di tanah air. Menariknya, koperasi berskala besar ini justru berkembang di kota-kota yang terbilang relatif kecil.?
Irsyad juga menambhakan bahwa koperasi saat ini sudah banyak dipimpin oleh kaum muda dengan rata-rata usia 24,6 tahun. Selain itu, kemampuan koperasi untuk tanggap dengan perubahan teknologi yang berkembang kini juga menggembirakan. "Hampir semua koperasi besar kini familier dengan teknologi informasi. Bahkan, banyak koperasi yang membangun jaringan usahanya berbasis digital dan melakukan transaksi online?sebagaimana layaknya perbankan," pungkas Irsyad yang juga sebagai Pemimpin Umum dan Pemimpin Redaksi Majalah Peluang.?
Dalam acara peluncuran buku '100 Koperasi Besar Indonesia 2017' tersebut, Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga juga berkesempatan menyerahkan piagam dan trofi kepada sejumlah koperasi besar yang kinerjanya dianggap menonjol. Sebanyak 13 koperasi mendapat penghargaan sebagai pengelola Aset Terbesar, Volume Usaha Terbesar, CSR Terbaik, dan IT Terbaik.?
Adapun 13 koperasi penerima penghargaan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut
1. Kopdit Lantang Tipo,
2. KSPPS UGT Sidogiri,
3. Koperasi Setia Bakti Wanita Surabaya,
4. Kisel Jakarta,
5. Kospin Jasa Pekalingan Jawa Tengah,
6. Koperasi Pusat Susu Bandung Utara Lembang,
7. Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia,
8. Koperasi Astra Internasional,
9. Koppas Srinadi,
10. Kopdit Keling Kuman Sintang Kalbar,
11. Koperasi Agro Niaga Jabubg Malang Jawa Timur,
12. Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama Bogor Jawa Barat, dan
13. Healthcare Mandiri Jakarta.?
"Ke depan itu kita mengharapkan agar koperasi bisa lebih aktif dalam penyaluran KUR. Sebagaimana pemerintah telah memberikan bantuan subsidi untuk bunga dan juga 70% dari penjaminan," harap Meliadi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait:
Advertisement