Apa tujuan keuanganmu?
Anda pasti sudah sering sekali mendengar pertanyaan di atas bukan? Yang sering menanyakan biasanya para perencana keuangan apabila sedang melakukan sesi tanya jawab dengan kliennya. Apa tujuan keuangan Bapak? Apakah Ibu ingin memiliki rumah? Atau mobil? Bagaimana untuk tujuan naik haji? Begitulah kurang lebih pertanyaan-pertanyaannya.
Memang, apa sih pentingnya tujuan keuangan??Kenapa kita harus tahu apa tujuan keuangan kita? Dan apa akibatnya jika tidak mengetahui tujuan keuangan kita? Apakah ada kerugian jika kita tidak memiliki tujuan keuangan?
Mari kita coba kupas sedikit mengenai tujuan keuangan ini, mulai dari definisinya. Tujuan keuangan adalah suatu hal yang Anda ingin capai dan miliki di masa depan maka untuk mewujudkan hal tersebut Anda membutuhkan uang. Contohnya, Anda ingin memiliki sebuah rumah di Jakarta Timur tiga tahun lagi, untuk membeli rumah tersebut yang harganya sekitar Rp1 miliar, Anda harus menyediakan uang muka sebesar Rp200 juta. Sedangkan sisanya akan dilunasi menggunakan KPR dari bank.
Contoh lainnya, Anda ingin menyekolahkan anak di fakultas kedokteran maka dibutuhkan dana sekitar Rp400-Rp500 juta hingga anak Anda lulus. Masih banyak contoh lainnya seperti naik haji, liburan ke Raja Ampat, mempersiapkan dana pensiun, memiliki sebuah mobil, dan apapun yang membutuhkan dana untuk mewujudkannya.
Pertanyaan berikutnya,?kenapa kita harus tahu apa tujuan keuangan kita? Kenapa kalau kita tidak punya tujuan keuangan? Toh masih bisa hidup kan? Hm? iya juga sih, masih bisa hidup, tapi ibaratnya Anda hidup tanpa arah karena tidak memiliki tujuan. Padahal manusia hidup pasti ada tujuannya bukan? Ibarat sebuah visi keluarga:?Menjadi Keluarga Bahagia Sejahtera?lalu misinya adalah Memberikan pendidikan yang baik kepada atau misi Memiliki sebuah tempat tinggal di Jakarta.
Untuk mencapai misi-misi tersebut, Anda pasti menjalankan strategi-strategi yang perlu dilakukan agar visi dan misi tercapai. Tentunya strategi dijalankan dengan terlebih dulu membuat sebuah perencanaan keuangan yang baik dan matang.
Sebenarnya hampir tidak mungkin rasanya jika Anda tidak memiliki tujuan keuangan dalam hidup ini. Karena Anda,?entah masih single ataupun sudah memiliki pasangan, sudah memiliki anak atau belum, kemungkinan besar memiliki tujuan keuangan. Jika single, kemungkinan Anda akan memikirkan untuk memiliki kendaraan bermotor atau apartemen atau membantu orang tua mewujudkan tujuan keuangan mereka.
Jika telah menikah, kemungkinan Anda terpikirkan untuk memiliki rumah, menyekolahkan anak, menikahkan anak. Semua itu tentu membutuhkan dana. Coba Anda renungkan sejenak, berkontemplasi, apa tujuan keuangan Anda. Pikirkan apa visi dan misi sebagai seorang pribadi yang tengah hidup di dunia ini. Apa strategi yang harus dilakukan untuk mencapainya. Jika menyangkut dana maka itulah tujuan keuangan Anda.
Tuliskan tujuan-tujuan keuangan Anda. Jika Anda elah membuat daftar tujuan keuangan maka tentu Anda akan berusaha untuk mencapainya dengan menggunakan strategi-strategi persiapan dana dan investasi tertentu. Strategi ini perlu direncanakan dengan baik agar apa yang dilakukan dapat mencapai hasil yang sesuai keinginan.
Strateginya boleh bermacam-macam, misalnya melalui investasi di saham, reksa dana, atau membeli properti, namun tujuan akhirnya pasti sama, yaitu pertumbuhan dana yang kita siapkan untuk memenuhi tujuan keuangan. Contoh sederhananya adalah untuk tujuan kepemilikan rumah. Rumah yang Anda idamkan adalah rumah seharga Rp500 juta.
Apabila Anda adalah seorang karyawan maka Anda akan berusaha mengumpulkan uang muka pembelian rumah tersebut, kemudian sisanya mengajukan kredit ke lembaga keuangan. Misalkan gaji Anda Rp15 juta maka maksimum cicilan rumah per bulan yang bisa ditanggung adalah Rp5 juta setiap bulan. Anda bisa meminta contoh perhitungan KPR ke berbagai lembaga keuangan, jika rumah seharga Rp500 juta Anda cicil per bulan sebesar Rp5 juta maka berapa uang muka yang harus disiapkan.
Jumlah uang muka pembelian rumah yang harus disiapkan itulah tujuan keuangan Anda. Bayangkan apabila Anda tidak memiliki tujuan keuangan apa pun. Uang dari gaji mungkin akan dihabiskan tanpa sisa setiap bulan untuk hal-hal yang bersifat konsumtif, seperti makan-makan, karaoke, membeli barang-barang yang belum tentu dibutuhkan, memenuhi nafsu untuk memiliki gadget terbaru, berlangganan internet supercepat agar dapat mengunduh film-film terbaru. Hal-hal yang belum tentu bernilai tambah bagi Anda.
Apabila memiliki sebuah tujuan keuangan coba visualisasikan tujuan Anda. Ambil gambar tujuan keuangan Anda di internet, cetak, dan tempelkan di tempat yang pasti dilihat setiap harinya. Teknik ini akan mempermudah dalam mencapai tujuan tersebut, dalam arti Anda akan lebih termotivasi serta tindakan dalam keseharian akan terkontrol untuk mencapai tujuan keuangan.
Anda bisa juga membuat sebuah Buku Impian. Coba cari sebuah buku kosong, cetak gambar tujuan keuangan Anda, tempelkan di dalam buku tersebut, tuliskan target waktu Anda akan mewujudkan tujuan keuangan atau mimpi tersebut. Bawalah Buku Impian Anda ke manapun Anda pergi, sering-seringlah melihatnya, bicarakan mengenai cara mencapai mimpi tersebut dengan pasangan.
Dalam beberapa waktu ke depan perilaku Anda akan sedikit banyak berubah karena akan lebih berusaha mencapai tujuan keuangan tersebut. Anda bisa saja tiba-tiba mengurungkan niat berbelanja barang diskon karena berpikir uangnya lebih baik dibelikan reksa dana agar tujuan keuangan lebih cepat tercapai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement