Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat penanaman modal asing yang berasal dari Taiwan pada sembilan bulan pertama tahun ini mencapai USD340 juta. Nilai ini tumbuh lebih dari dua kali lipat ketimbang realisasi investasi pada Desember 2016 yang sebesar USD150 Juta.?
Director of Economic Division The Taipei Economic and Trade Office (TETO) Jack Chen-Huan Hsiao mengatakan jumlah tersebut akan terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini karena Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar. Bahkan jika dilihat secara total, nilai investasi Taiwan ke tanah air sudah mencapai USD1,6 miliar
"Kami akan menyisir seluruh sektor yang menghasilkan uang. Namun, saat ini sektor yang menjadi minat kita ialah di sektor IT, infrastruktur dan industri," katanya saat acara Standard Chartered Bank Investment Forum Taiwan Corrido di Jakarta, Rabu (8/11/2017).
Lebih lanjut dirinya mengatakan dengan adanya kebijakan terbaru Pemerintah Taiwan yakni New Southbound Policy, akan membuat para pengusaha Taiwan dengan mudah mengekspor produk-produknya ke luar negeri, khususnya Asean.
Dalam kebijakan tersebut, terdapat empat fokus utama yaitu ekonomi dan kerja sama perdagangan, pertukaran bakat, berbagai sumber daya, dan konektivitas regional. Kebijakan ini juga menawarkan sejumlah kerja sama di beberapa bidang seperti teknologi, kesehatan, agrikultur, dan bidang lainnya.
Sementara itu, Chief Economist Standard Charteres Bank Indonesia Aldian Taloputra mengatakan Taiwan sudah melakukan investasi di sejumlah wilayah di Indonesia. Jawa dan Sumatera merupakan dua wilayah utama Taiwan dalam membenamkan modalnya.
"Investasi di Jawa sekitar 58%, Sumatera 40%. Nah, sisanya diwilayah lain," imbuhnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait:
Advertisement