Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

JK: Kita Terlambat Kembangkan Ekonomi Syariah

JK: Kita Terlambat Kembangkan Ekonomi Syariah Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Surabaya -

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengakui bahwa Indonesia terlambat dalam mengembangkan sistem ekonomi dan keuangan berbasis syariah. Padahal, Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar.

Sebagai gambaran saja, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat market share industri keuangan syariah pada Agustus 2017 telah mencapai 8,01% dan untuk perbankan syariah sudah mencapai sekira 5%. Angka ini kalah jauh bila dibandingkan Malaysia dengan sistem keuangan yang berbasis syariah sudah mencapai 22%.

"Memang kita punya keterlambatan dalam ekonomi syariah. Kita baru 5%, di Malaysia sudah 22% seluruh sistem keuangannya dijalankan dengan ekonomi syariah," katanya dalam pembukaan acara Indonesia Shari'a Economic Festival (ISEF) 2017 di Grand City Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (9/11/2017).

Bukan cuma Malaysia, bahkan Indonesia juga kalah jauh dengan London yang notabene bukan negara muslim yang turut mengembangkan konsep keuangan syariah. Menurut Kalla, banyak negara nonmuslim mengadopsi konsep sistem ekonomi dan keuangan syariah karena sistem ini tahan terhadap krisis.

"Dalam pengalaman krisis ekonomi beberapa kali, sistem ekonomi Islam tidak pernah krisis," kata Kalla.

Dijelaskannya, sistem ekonomi Islam tak pernah mengalami krisis lantaran dalam sistem tersebut tidak diperbolehkan spekulasi. Setiap kegiatan pun selalu ada basis transaksinya dan tidak boleh menjual sesuatu yang belum jelas.

"Tidak boleh menjual angin, harus ada basis transaksinya. Tidak boleh menjual ke depan, harus jual apa adanya. Karena itu, tidak pernah ada krisis yang ada di bank syariah," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: